Belajar di Rumah Selama Social Distancing? Berikut Kiat Supaya Anak Tidak Mudah Jenuh

2 April 2020, 19:15 WIB
Ilustrasi belajar di rumah. //pexels/Tatiana Syrikova

PIKIRAN RAKYAT - Kampanye #dirumahaja sedang diberlakukan di Indonesia, hal tersebut berlaku untuk seluruh masyarakat, termasuk anak-anak untuk belajar di rumah. Hal tersebut menimbulkan sejumlah tantangan karena rutinitas orang tua menjadi berubah.

Menurut Child Protection Specialist Unicef Indonesia, Astrid Gonzaga Dionisio dalam konferensi pers Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 di Graha BNPB, banyak orang tua yang merasa stres lantaran harus bekerja sembari mengasuh serta menjadi guru serba bisa bagi anak-anaknya di rumah.

Baca Juga: Berstatus ODP Virus Corona, Simak Cerita Warga Ciamis yang Tengah Jalani Isolasi

Dikutip PikiranRakyat-Tasikmalaya.com dari situs Antara, Astrid membagi sejumlah kiat yang bisa dicoba untuk diaplikasikan para orang tua kepada anak-anak yang harus belajar di rumah.

Lakukan kegiatan bersama

Rutinitas dan kesibukan orang tua selama bekerja terkadang membuat hubungan anak-orang tua menjadi jauh. 

Dengan #dirumahaja, Astrid berpendapat, hal ini menjadi kesempatan bagus bagi orang tua untuk melakukan kegiatan bersama anak di rumah. 

Baca Juga: Jika RSUD SMC Overload, Pemkab Tasikmalaya Siapkan 3 Gedung untuk PDP Covid-19

"Ini adalah kesempatan bagi keluarga untuk melakukan kegiatan bersama, makan bersama, beribadah bersama, yang selama ini sulit untuk kita lakukan, terutama bagi mereka di perkotaan yang orang tua harus berangkat pagi, pulang malam," ujarnya.

Siap menjadi 'guru' di rumah

Dengan belajar di rumah, orang tua juga harus siap berperan menjadi guru pengganti untuk anak-anaknya di rumah.

"Selain itu, orang tua jua harus siapkan fasilitas untuk bisa daring secara lancar untuk menunjang kegiatan belajar di rumah," kata Astrid.

Baca Juga: Wali Kota Tasikmalaya: Pasien Positif Covid-19 Sembuh, Harus jadi Motivasi Banyak Pihak

Orang tua juga diharapkan bisa menciptakan suasana belajar yang menyenangkan, sehingga anak tidak merasa bosan, namun merasa senang dan betah untuk belajar sendiri didampingi ibu atau ayahnya.

Perluas akses pengetahuan parenting

Kiat yang tak kalah penting yang dibagi oleh Unicef Indonesia adalah orang tua juga harus memperluas akses pengetahuan tentang pengasuhan (parenting) selama pandemi berlangsung.

Baca Juga: Penyemprotan Disenfektan Serentak di 5.312 Desa, Upaya Pemprov Jabar Cegah Covid-19

Menurut Astrid, pengasuhan bisa menjadi cukup melelahkan bagi orang tua karena juga harus mendampingi anak dan siap menggunakan gawai dan internet.

"Tentu itu bisa bikin stressful, apalagi tidak ada yang membantu. Siapa yang bisa membantu kita sebagai orang tua dalam saat ini?" kata Astrid.

Orang tua bisa membuka laman PARENTING FOR LIFELONG HEALTH: Covid-19 Online Resources dari Unicef Indonesia.

Baca Juga: Penyemprotan Disenfektan Serentak di 5.312 Desa, Upaya Pemprov Jabar Cegah Covid-19

Orang tua juga dapat menggunakan layanan Telepon Pelayanan Sosial Anak (TEPSA) Kementerian Sosial RI di nomor 1-500-771 untuk mengakses pengetahuan, informasi, dan bantuan terkait pengasuhan anak di tengah pandemi dengan mudah dan terpercaya.***

Editor: Tyas Siti Gantina

Sumber: Permenpan RB

Tags

Terkini

Terpopuler