Bukan Tragedi Pertama Kento Momota, Inilah Ujian Karir Tunggal Putra Bulutangkis Dunia

9 Februari 2020, 21:43 WIB
ANTHONY Ginting harus puas naik podium BWF World Tour Finals 2019 sebagai runner-up setelah dikalahkan 21-17, 17-21, 14-21 oleh Kento Momota dari Jepang pada laga final di Tianhe Gymnasium, Tiongkok, Minggu 15 Desember 2019.* /DOK. PBSI/

PIKIRAN RAKYAT –  Kento Momota, pebulu tangkis tunggal putra nomor satu dunia baru-baru ini mendapatkan ujian karir lagi. 

Saat mata kanannya harus dioperasi karena terluka akibat kecelakaan yang menimpanya di Malaysia pada Januari lalu.

Dikutip Pikiran-Rakyat.com melalui situs Strait Times, pebulu tangkis tunggal putra nomor satu dunia sekaligus pemain kebanggaan Jepang ini telah melalui aral dalam karir atletnya.

Baca Juga: OPOP dan Kredit Mesra untuk Wujudkan Jabar Juara Lahir Batin, Ridwan Kamil: Buat Kesejahteraan Desa

Kento Momota merupakan atlet yang dilahirkan di Mitoyo, Kagawa, Jepang. Pertama kali ia melangkah berkarir bulutangkis secara profesional dimulai dengan mengikuti Badminton Junior yang berlangsung di Taiwan pada 2011 silam, tetapi ajang itu belum berhasil dimenangkan karena ia harus mengakui keunggulan lawan dari Malaysia, Zulfadli Zulkifli.

Namun pada tahun itu, ia memutuskan bergabung dengan pelatnas Jepang. Disanalah kemampuannya dalam memainkan raket berkembang.

Ini dibuktikan dengan kemenangan yang diraihnya di ajang Asia Badminton Junior yang berlangsung di Korea Selatan pada 2012 silam.

Baca Juga: Wujudkan Program 'Visit Batang 2020', Disporapar Provinsi Jawa Tengah Gelar Sendratari Sigandu

Saat itulah, situs resmi BWF mulai mengakui keberadaan Momota dengan menempatkannya pada peringkat 94 dunia di akhir 2012. Berjalannya waktu, peringkat itu semakin menanjak hingga 20 besar dunia di akhir 2013.

Perlahan ia mulai menapaki level senior. Tertatih ia lalui dengan hanya mendapatkan perak dan perunggu dalam berbagai ajang yang diikutinya. Namun langkah tertatihnya membuat ia menempati peringkat tiga besar dunia.

Ujian pun mulai datang saat tenar menyapanya, skandal perjudian di sebuah kasino diakuinya pada tahun 2016. Ini yang membuat ia ditendang sementara oleh Asosiasi Badminton Jepang (NBA), sehingga secara otomatis ia dilarang ikut dalam ajang Olimpiade 2016 di Rio De Janeiro, Brasil dan juga Piala Thomas 2016.

Baca Juga: Diduga Diterkam Buaya, Tangan dan Kaki Remaja Asal Konawe Ditemukan Terpisah

Tak henti disitu, peringkat dunianya pun turun drastis menjadi 282 dunia di pertengahan Juli 2017. Sanksi yang diberikan NBA pun dicabut dan diperbolehkan mulai mengikuti berbagai ajang.

Tahun 2018, sinar keberhasilan mulai melingkupi Momota lagi. Bahkan, ia diganjar peringkat satu pada akhir September 2018 hingga kini tetap bertengger di posisi tersebut.

Namun demikian, awal tahun 2020 Momota kembali mendapat ujian saat kecelakaan maut hampir menghilangkan nyawanya dalam perjalanan menuju bandara Internasional Kualalumpur, Malaysia.

Baca Juga: Lewat Aplikasi E-BSPS Bedah Rumah, Kementerian PUPR Jangkau 206.500 Unit Rumah Tidak Layak Huni

Tentu saja tangan Tuhan berhasil menyelamatkannya saat itu, tetapi sebulan kemudian vonis kerusakan mata kanannya membuat ia melakukan operasi mata dadakan pada Sabtu, 08 Februari 2020 dan mengharuskannya mengambil masa pemulihan selama tiga bulan mendatang.

Pun begitu, ia harus kembali melewatkan beberapa pertandingan penting, seperti All England 2020 dan mungkin Olimpiade Tokyo 2020. ***

Editor: Tyas Siti Gantina

Sumber: Straits time

Tags

Terkini

Terpopuler