Jelang Rencana Tabligh Akbar dan Reuni 212, Baskara Minta Pemerintah Larang Kerumunan Massa

- 17 November 2020, 13:33 WIB
 Henry Yosodiningrat: Politikus PDIP Henry Yosodiningrat mengaku merasa malu mendengar perkataan Habib Rizieq pada Nikita Mirzani.
Henry Yosodiningrat: Politikus PDIP Henry Yosodiningrat mengaku merasa malu mendengar perkataan Habib Rizieq pada Nikita Mirzani. /Instagram @henryyosodiningrat

PR TASIKMALAYA - Habib Rizieq Shihab tengah menjadi sorotan lantaran menggelar acara yang mengumpulkan massa di tengah pandemi Covid-19 ini.

Ketua Presidium Barisan Masyarakat AntiKekerasan (Baskara), Agnes Lourda Hutagalung menanggapi soal beberapa acara yang menimbulkan kerumunan.

Lourda meminta pemerintah harus tegas dan melarang pengumpulan massa di masa pandemi demi mencegah penyebaran Covid-19.

Baca Juga: Masih Dikaji, Obat Kumur Disebut Mampu Bunuh Virus Corona dalam 30 Detik

Dikutip PikiranRakyat-Tasikmalaya.com dari Antara, Lourda menyebut, pemerintah berkewajiban melindungi rakyatnya dari paparan Covid-19, Selasa, 17 November 2020.

Salah satu yang disorot oleh Lourda adalah penyambutan kepulangan Rizieq Shihab di Bandara Soekarno-Hatta pada Selasa, 10 November 2020 lalu.

Lalu, disusul agenda Rizieq ke Megamendung, Bogor, Jawa Barat yang kembali menimbulkan kerumunan massa, Jumat 13 November 2020 lalu.

Baca Juga: Waspada! Ternyata ini Penyebab Komedo Muncul Meski Kulit Kering

Puncaknya, acara pernikahan anak HRS sekaligus peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW di Petamburan, Jakarta Pusat, yang dihadiri puluhan ribu orang, Sabtu, 14 November 2020.

Beberapa acara tersebut sangat disayangkan dan sangat membahayakan masyarakat. Lourda pun meminta agar hal seperti itu tidak terjadi lagi.

Halaman:

Editor: Tyas Siti Gantina

Sumber: ANTARA


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x