Dinilai Saling Lempar Aturan, Dokter Tirta Kecam Sikap BNPB dan Satgas Covid-19 Tak Tegas

- 15 November 2020, 08:08 WIB
dr Tirta Mandira Hudhi
dr Tirta Mandira Hudhi /Cecep Wijaya/BERITA KBB/tangkap layar Youtube/Deddy Corbuzier

PR TASIKMALAYA - Dokter Tirta Mandira Hudhi menyatakan kekecewaannya pada sikap BNPB dan Satgas Penanganan Covid-19.

Hal itu merujuk pada sikap BNPB yang memberikan 20 ribu masker untuk 10 ribu tamu undangan di acara pernikahan anak Habib Rizieq Shihab.

Diketahui, pentolan FPI itu menikahkan sang putri, Syarifah Najwa Shihab sekaligus menggelar perayaan Maulid Nabi pada Sabtu, 14 November 2020 malam.

Baca Juga: Geram dengan Sikap BNPB, dr Tirta: Bukan soal Cebong Kampret, ini Kemanusiaan!

Menanggapi hal itu, dr Tirta kembali menggaungkan tagar #IndonesiaTerserah menyusul kasus tambahan virus corona di Tanah Air kembali meningkat.

"Gimane relawan ama rakyat bingung, bnpb bilang minta pak @aniesbaswedan menerapkan perda, padahal bnpb juga bagi2 masker ke tamu 20.000 pcs," tulis dr Tirta.

Tak hanya menyindir sikap keterbalikan BNPB tersebut, pria yang akrab disapa Cipeng tersebut juga tak segan meminta pemerintah untuk membatalkan kebijakan PSBB.

Baca Juga: Tagar #IndonesiaTerserah Trending, dr Tirta sebut Relawan 'Baper': di DKI Masker untuk Tamu Hajatan

"Gini kumendan, mau bikin hajatan acara maulid yo oke, tapi momennya, kan yang berhak melarang ya pejabatnya to ya, mosok satgas ama pemprov ra kompak ah, tentukan aja boleh apa engga?

"Kalo boleh aturan gimana, terapkan. Ga boleh alesan apa. Yg tegas ah. Saya menunggu lhoh," lanjutnya.

 
 
 
View this post on Instagram
 
 
 

A post shared by Cipeng | TIRTA (@dr.tirta)

Ia juga mengingatkan perjuangan tenaga kesehatan dan relawan Covid-19 yang gencar memutus rantai penyebaran virus corona, namun aturan seakan tebang pilih.

Baca Juga: 4 Skandal Terbesar Trump Lawan Hollywood, Dari Meryl Streep hingga Film Parasite

"Kalo beliau boleh bikin, yg lain rakyat biasa juga tolong di izinkan, ojo standar ganda sir, kasian relawan nakes dan rakjel, jadi mumet mantengi aturan.

"Kasian relawan ama nakes juga , yg udah berjuang, trutama eo eo dan wo wo yg batal acara karena pandemi to.

"Yok ah, jangan standar ganda, boleh ya boleh, engga ya engga. Mosok harus viral #INDONESIATERSERAH dulu, baru berstatement, dan lempar2 an pula kesannya," tambahnya.

Baca Juga: Pentingnya Sains untuk Mengembangkan Industri Halal, Wapres: Tanpa Riset Kita Sulit Bersaing

Pria asal Surakarta itu pun menyebut jika sikap antara BNPB, Satgas Covid-19, dan Pemprov DKI Jakarta dinilainya tak kompak dan tak jelas.

"Ra kompak. Ra jelas @bnpb_indonesia @satgascovid19.id @dkijakarta. Kebijakan kalian disaksikan seluruh warga negara Indonesia," ungkapnya.

Ia juga kembali mengingatkan soal sanksi sosial, demo Omnibus Law, hingga pembubaran angkiran dengan dalih kerumunan yang bisa menyebabkan klaster Covid-19.

Baca Juga: Lagi-lagi Beri Kritikan Sarkas, Ferdinand Hutahaean Imbau Masyarakat Tak Dengarkan Anies Baswedan

"Kmren demo disindir karena diduga klaster kopet, angkringan jogja disindir, Bekasi kena razia, Bandung iya, Tangerang psbb, jkt psbb, ash mboh.

"Serius #indonesiaterserah trnyata ketegasan itu terserah bos nya masing2. Los los aja skrng bos, yok gas," tegasnya.

 
 
 
View this post on Instagram
 
 
 

A post shared by Cipeng | TIRTA (@dr.tirta)

***

Editor: Tyas Siti Gantina

Sumber: Instagram @dr.tirta


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah