Aktivitas Gunung Merapi Meningkat, Tercatat 1.000 Warga Dievakuasi

- 12 November 2020, 08:02 WIB
 Gunung Merapi di Tangkil, Kemalang, Klaten, Jawa Tengah: Pemkot Magelang telah siapkan tempat dan fasilitas pengungsian bagi warga yang tinggal di kawasan rawan letusan Gunung Merapi.
Gunung Merapi di Tangkil, Kemalang, Klaten, Jawa Tengah: Pemkot Magelang telah siapkan tempat dan fasilitas pengungsian bagi warga yang tinggal di kawasan rawan letusan Gunung Merapi. /Aloysius Jarot Nugroho/

PR TASIKMALAYA - Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) mencatat ada 1.000 warga dievakuasi menyusul aktivitas Gunung Merapi yang semakin meningkat.

Hal itu disampaikan oleh Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB, Raditya Jati pada Rabu, 11 November 2020 malam.

Raditya menjelaskan, 1.000 warga yang dievakuasi tersebut berasal dari empat kabupaten, yakni Boyolali, Magelang, Klaten dan Sleman.

Baca Juga: Perjalanan Hubungan Bilateral Indonesia-Mesir, dari Ekonomi hingga Pendidikan

“Mereka yang dievakuasi sebagian besar merupakan kelompok rentan, seperti lanjut usia, anak-anak, balita, ibu hamil, disabilitas dan ibu menyusui,” kata Raditya dikutip PikiranRakyat-Tasikmalaya.com dari Antara.

Warga dievakuasi ke Kabupaten Magelang dengan total 835 orang, Sleman 203 warga, Boyolali 133 warga, dan Klaten 123 warga.

Mereka tersebar di tempat evakuasi sementara (TES) dan tempat evakuasi akhir (TEA). Raditya pun menjamin kebutuhan makan dan minum para warga terpenuhi.

Baca Juga: Babak Baru Kasus Pencemaran Nama Baik, Henry Yosodingrat Minta Rizieq Diproses Hukum

Para sukarelawan di lokasi evakuasi terus membantu untuk menyediakan kebutuhan pokok seperti sayuran, kemudian memasak makanan di dapur umum atau pun di mobil dapur lapangan.

Pos pendukung di tempat penampungan juga selalu siap untuk memberikan pelayanan seperti pos kesehatan yang siaga 24 jam.

"Pihak pemerintah desa menyiapkan tidak hanya tempat, tetapi tenaga serta pelayanan kepada para warga yang harus dievakuasi.

Baca Juga: Temui Habib Rizieq, PKS Nyatakan Dukung Semangat Revolusi Akhlak

"Ini menjadi bukti kuatnya sister village dalam konteks kebencanaan, warga dari suatu desa membantu warga desa lainnya," ujarnya.

Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD), kata Raditya, terus membantu pemerintah desa, kabupaten maupun provinsi untuk memenuhi kebutuhan warga.

Dalam upaya kesiapsiagaan maupun penanganan darurat, empat pemerintah daerah di tingkat kabupaten tersebut telah menetapkan status keadaan darurat, baik siaga maupun tanggap darurat.

Baca Juga: Prakiraan Cuaca Tasikmalaya Hari ini, 12 November 2020: Hujan Disertai Petir pada Sore Hari

Status tersebut akan mempermudah BPBD dalam aksesibilitas sumber daya, maupun akuntabilitas dalam penyelenggaraan operasi tanggap darurat.

Raditya mengatakan, BPBD juga terus mengevaluasi tantangan apabila kondisi semakin kritis, seperti jalur dan transportasi evakuasi, jalur, dan peralatan komunikasi, maupun penerapan protokol kesehatan saat proses evakuasi maupun di tempat penampungan.***

Editor: Tyas Siti Gantina

Sumber: ANTARA


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah