Ashraf pun berbicara soal kesempatan pengaturan koridor perjalanan dengan sejumlah negara. Ia berencana menjalani mitra dengan sejumlah pebisnis.
Sebab, ia meyakini jika Indonesia dan Mesir berupaya mengatasi berbagai konsekuensi yang terjadi akibat adanya pandemi.
Melansir situs resmi Kementerian Luar Negeri Republik Indonesia, disebutkan hubungan diplomatik antara Indonesia dan Mesir telah terjalin sejak 10 Juni 1947.
Baca Juga: HRS Ungkap Ada Perjanjian dengan Intelejen, DPR Singgung soal Program Deradikalisme
Mesir merupakan negara Arab pertama yang mengakui kemerdekaan Indonesia pada tahun 1946 dan merupakan salah satu mitra dagang non-tradisional yang penting dan mitra ekspor nomor 26 bagi Indonesia.
Pada 2018, total nilai perdagangan RI-Mesir mencapai US$ 1,10 Miliar, dimana Indonesia surplus sebesar US$ 893.808,40.
Warga negara Indonesia di Mesir berjumlah 7.991 orang, dimana 6.229 diantaranya adalah Mahasiswa dan 463 Pekerja sektor Informal.***