Kurangnya Gas Dalam Pergerakan Magma Gunung Merapi Berpotensi Erupsi Eksplosif

- 11 November 2020, 20:53 WIB
Letusan Gunung Merapi terlihat dari bungker Kaliadem, Cangkringan, Sleman, DI Yogyakarta, beberapa waktu lalu.
Letusan Gunung Merapi terlihat dari bungker Kaliadem, Cangkringan, Sleman, DI Yogyakarta, beberapa waktu lalu. /ANTARA FOTO/

PR TASIKMALAYA - Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG), memproyeksikan volume magma di Gunung Merapi saat ini telah melampaui volume magma saat erupsi tahun 2006.

"Sekarang ini menurut data-data yang ada itu (volume magma) sudah melebihi tahun 2006. Artinya, kemungkinan volume kubah lava ini adalah akan lebih besar dari tahun 2006," ujar Hanik Humaida, Kepala BPPTKG di Pengungsian Merapi Balai Kalurahan Glagaharjo, Cangkringan, Sleman pada hari Selasa, 10 Oktober 2020.

Dikutip PikiranRakyat-Tasikmalaya.com dari laman Antara, Hanik memprediksi, kondisi volume magma merupakan salah satu aspek yang memicu pergerakan magma melambat menuju permukaan gunung yang saat ini berstatus siaga.

Baca Juga: Apresiasi Pelaku UMKM, Pemerintah Akan Gelar Malam Anugerah Bangga Buatan Indonesia 2020

Di samping itu, gas yang mendorong magma ke permukaan juga masih kurang sehingga pergerakan magma terbilang lamban.

"Jadi yang mendorong atau yang menyebabkan magma menuju ke permukaan adalah gas. Ini menunjukkan bahwa kenapa sampai saat ini masih pelan-pelan jalannya. Ini karena magma ini miskin gas," terangnya.

Ia memprediksi, jika kondisi gas di Gunung Merapi tidak ada perkembangan, maka erupsi eksplosif berpotensi untuk terjadi, namun tidak akan sebesar erupsi pada tahun 2010.

Baca Juga: Wishnutama Sebut Mekanisme Alur Dana Hibah Harus Dipahami Hotel dan Restoran

"Kalau data masih begini terus itu (erupsi) tidak terjadi. Kalau ada eksplosif tidak sebesar 2010.Itu berdasarkan data-data yang ada sampai saat ini," ujarnya.

Halaman:

Editor: Tita Salsabila

Sumber: ANTARA


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x