Gunung Merapi Erupsi, Pengungsi Lansia Butuh Bantuan Masker Medis

- 11 November 2020, 12:06 WIB
Sejumlah warga lereng Gunung Merapi mengikuti cara cuci tangan yang benar saat edukasi protokol kesehatan di Tempat Pengungsian Tlogolele, Selo, Boyolali, Jawa Tengah, Selasa (10/11/2020). Edukasi dengan mengajarkan cara mencuci tangan, menggunakan cairan antiseptik dan memakai masker tersebut sebagai usaha penguatan penerapan protokol kesehatan di tempat pengungsian Merapi di tengah pandemi COVID-19. ANTARA FOTO/Aloysius Jarot Nugroho/pras.
Sejumlah warga lereng Gunung Merapi mengikuti cara cuci tangan yang benar saat edukasi protokol kesehatan di Tempat Pengungsian Tlogolele, Selo, Boyolali, Jawa Tengah, Selasa (10/11/2020). Edukasi dengan mengajarkan cara mencuci tangan, menggunakan cairan antiseptik dan memakai masker tersebut sebagai usaha penguatan penerapan protokol kesehatan di tempat pengungsian Merapi di tengah pandemi COVID-19. ANTARA FOTO/Aloysius Jarot Nugroho/pras. /Aloysius Jarot Nugroho/ANTARA FOTO

PR TASIKMALAYA - Gunung Merapi kembali mengeluarkan guguran lava dengan jarak luncur 700 meter ke arah Kali Senowo pada Rabu, 11 November 2020 pagi.

Hal itu disampaikan oleh Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG). 

Dikutip PikiranRakyat-Tasikmalaya.com dari Antara, Kepala BPPTKG, Hanik Humaida menjelaskan, guguran lava tercatat keluar dari Gunung Merapi pada pukul 3.58 WIB, 4.04 WIB, dan 5.13 WIB.

Baca Juga: Gatot Nurmantyo Diklaim akan Terima Tanda Kehormatan dari Istana

Warga kini sudah mengungsi di barak pengungsian Glagaharjo, Kapanewon Cangkringan, Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta.

Namun, mereka kini membutuhkan lebih banyak masker medis atau masker bedah yang sekali pakai, karena banyak lansia yang cukup kesulitan untuk mencuci masker kain.

"Kalau pakai masker kain, ini yang lansia akan kerepotan untuk mencucinya. Masker kain ini kan setiap tiga jam harus ganti.

Baca Juga: 11 November Diperingati sebagai Hari Jomblo Sedunia, Begini Sejarahnya

"Jadi akan lebih efektif jika memakai masker medis," kata Panewu (Camat) Cangkringan, Pramono di barak pengungsian Glagaharjo, Rabu, 11 November 2020.

Menurut Pramono, pihaknya saat ini sangat kekurangan masker medis, sehingga diharapkan ada bantuan berupa masker medis dalam jumlah yang banyak.

"Harapannya jika masker medis mencukupi, maka setiap pagi dapat disediakan masker medis bagi para pengungsi, terutama untuk yang lansia," lanjutnya.

Baca Juga: Belum Usai Pandemi Covid-19, Jerman dan Korsel Temukan Kasus Flu Burung

Ia mengatakan, dengan ketersediaan masker medis yang mencukupi, maka pengungsi dapat setiap hari mengganti masker.

"Masker kain paling lama tiga jam harus ganti, kemudian harus sering dicuci itu menurut kami sangat merepotkan pengungsi terutama simbah-simbah makanya harapan kami setiap pagi harus disediakan masker medis," tambahnya.

Pramono mengatakan, upaya ini untuk efektivitas dalam pencegahan penyebaran Covid-19 di barak pengungsian.

Halaman:

Editor: Tyas Siti Gantina

Sumber: ANTARA


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x