Mengenal Machmud Singgirei Rumagesan, Pahlawan Nasional Pertama dari Papua Barat

- 10 November 2020, 13:47 WIB
Machmud Singgirei Rumagesan tokoh pergerakan Papu Barat
Machmud Singgirei Rumagesan tokoh pergerakan Papu Barat /MerahPutih/

Ia kemudian mengajukan syarat terhadap pemerintahan kolonial Belanda. Sejak peristiwa itu, muncul konflik antara Rumagesan dengan pemerintahan Belanda.

Baca Juga: Sampaikan Kabar Duka, Putra Sulung SBY: Inna lillahi Wa Inna Ilaihi raji’un

Pada 1934, sekitar 73 pengikut raja ditangkap. Akibatnya, ia diasingkan ke Saparua dan dijatuhi hukuman selama 15 tahun penjara, sedangkan para pengikutnya dipenjara selama 10 tahun.

Tidak berputus asa, tokoh berdarah Papua tersebut terus menyebarluaskan semangat nasionalismenya kepada para tahanan di berbagai penjara tempat ia ditahan.

Perlu dicatat, Rumagesan tidak hanya sekali dijebloskan ke "hotel prodeo", namun sering karena sikap kepahlawanan dan cinta Tanah Airnya dalam menentang Belanda.

Baca Juga: Jelang Kedatangan Habib Rizieq Shihab, Tagar #WelcomeBackIBHRS Trending di Twitter

Semasa hidupnya, ia pernah merasakan dinginnya malam di balik jeruji besi di Saparua, Sorong-Doom, Manokwari, Hollandia atau yang sekarang Jayapura serta Makasar.

Di balik jeruji besi, sang raja terus gencar menyebarkan semangat nasionalisme. Kian hari pengikutnya terus bertambah.

Bahkan, salah seorang sipir penjaga penjara juga terpengaruh oleh pola pikirnya yang merupakan pribumi asli Papua.

Baca Juga: Dorong Perekonomian, Peternak Sapi Gunungkidul Dapat Ilmu dari New Zealand

Halaman:

Editor: Tyas Siti Gantina

Sumber: ANTARA


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah