Network
PR TASIKMALAYA – Penyebaran berita bohong atau hoaks rentan mengalami peningkatan pada masa Pilkada serentak 2020.
Berita hoaks ini sangat mudah untuk menyebar di masyarakat dan menimbulkan kerugian bagi pihak yang disudutkan.
Untuk menanganinya, Bidang Hubungan Masyarakat (Bid Humas) Polda Jabar menyiapkan tim khusus yang dilengkapi dengan alat-alat pendukung untuk menangkal hoaks.
Baca Juga: Singgung Jika Biden Menang, Rizal Ramli: Tiongkok Masih Halangi Kemajuan Amerika
Hal ini disiapkan Bid. Humas Polda Jabar untuk mengantisipasi berbagai persoalan yang akan datang di era digital 4.0.
Salah satu yang menjadi PR besar adalah memberantas penyebaran hoaks di masyarakat melalui media sosial.
Kabid Humas Polda Jabar Kombes Pol. Erdi Adrimurlan Chaniago menjelaskan bahwa Humas Polri sudah menyiapkan dan memfasilitasi kegiatan menyangkut media sosial.
“Kita punya alat-alat dunia maya, medsos, personel yang ahli juga dalam media sosial,” sebut Kabid Humas pada Kamis, 5 November 2020.
Baca Juga: Pertumbuhan Ekonomi Mulai Membaik vs Meningkatnya Pengangguran, Awal Dinamika Resesi Indonesia
Ia menjelaskan bahwa dalam memerangi hoaks tersebut, personel kepolisian harus bekerja ekstra hampir 24 jam untuk memantau atau cyber patrol media sosial.
Hal wajib dilakukan agar para anggota di tim khusus tersebut tidak ketinggalan informasi yang sedang ramai dibicarakan masyarakat dan berpotensi hoaks.
Kombes Pol. Erdi menjelaskan, berdasarkan laporan bulan Oktober 2020 pihaknya berhasil mengklarifikasi 196 hoaks dari total 241 pantauan hoaks yang diterimanya.
Rinciannya adalah 75 hoaks diklarifikasi pada periode 1-10 Oktober, lalu 84 klarifikasi pada 11-20 Oktober, dan 37 terklarifikasi pada 21-31 Oktober.
Baca Juga: Facebook Hapus Konten Seruan 'Hentikan Pencurian' Milik Pendukung Donald Trump
Lebih lanjut, ia mengatakan bahwa tren penyebaran hoaks mengalami penurunan dan peningkatan, termasuk menjelang Pilkada ini banyak sekali peningkatan karena mungkin ada kepentingan pribadi dari berbagai pihak.***
