PR TASIKMALAYA – Setelah Badan Pusat Statistik (BPS) mengumumkan Indonesia resmi masuk resesi, isu ini terus beredar dan mendapat banyak tanggapan.
Salah satunya dari ekonom senior Rizal Ramli. Ia menilai, hal itu terjadi akibat tim ekonomi Presiden Joko Widodo tidak mempunyai terobosan fundamental dalam situasi pandemi Covid-19.
“Karena kebijakan ekonomi super konsevatif dan neoliberal yang sudah gagal. Mengulangi cara yang sama yang telah berulang gagal, atau ubah strategi dan pecat menteri,” ujar Rizal pada Jumat, 6 November 2020.
Baca Juga: Facebook Hapus Konten Seruan 'Hentikan Pencurian' Milik Pendukung Donald Trump
Rizal Ramli menyatakan bahwa perekonomian Indonesia sudah masuk dalam resesi sejak kuartal II/tahun 2020.
Penilaian mantan Menko Ekuin pemerintahan Abdurrahman Wahid alias Gus Dur itu didasarkan pada rumusan yang lazim di dunia internasional.
“Kita bisa lihat pertumbuhan ekonomi Indonesia pada kuartal I/2020 yang sebesar 2,97 persen sudah mengalami kontraksi dua persen dibandingkan dengan kuartal IV/2019 yang tumbuh 2,97 persen,” jelas dia.
Baca Juga: Temukan Donatur Biaya Pilkada dari Pengusaha, KPK: Ada Konsekuensi Pamrih
“Kemudian pada kuartal II, pertumbuhan ekonomi lagi-lagi terkontraksi minus 5,32 persen atau minus 4,19 persen ketimbang kuartal I/2020,” sambung Rizal.