Adapun produk dan layanannya adalah seperti pembukaan rekening giro dan cash management, foreign exchange, hingga penerbitan letter of credit (L/C).
Selain itu pemberian fasilitas modal kerja, penyediaan informasi tentang kondisi perekonomian, iklim investasi, hingga menyelesaikan perizinan, serta relokasi usaha di Indonesia.
"Saat ini di Indonesia terdapat lebih dari 1.500 perusahaan yang merupakan bagian dari investasi Jepang dengan bentuk joint venture atau anak perusahaan," imbuhnya.
Dia menjelaskan perusahaan-perusahaan tersebut sebagian besar adalah perusahaan berbasis teknologi yang menjadi nasabah Bank Pembangunan Daerah di Jepang (JRB) yang berinvestasi di Indonesia.
Baca Juga: 5 Film Korea yang Cocok untuk Ditonton Saat Merayakan Halloween di Rumah, Salah Satunya ‘Alive’
JRB tersebut tidak memiliki kantor cabang di Indonesia, sehingga BNI memanfaatkan kondisi tersebut dengan memberikan pelayanan perbankan lengkap bagi JRB beserta nasabah JRB di Indonesia, termasuk transaksi LCS.
"Diharapkan akan lebih banyak investor yang berinvestasi di Indonesia berkat kemudahan LCS tersebut," katanya.***