Network
PR TASIKMALAYA - Mantan Panglima TNI Jenderal (purn) Gatot Nurmantyo diketahui tidak ada dalam bursa pemilihan Ketua Umum PPP pada Muktamar IX yang akan dihelat akhir Desember 2020 mendatang.
Terkait hal tersebutm pengamat Politik dari Universitas Paramadina Hendri Satrio menilai PPP akan sulit diterima oleh Presiden Jokowi jika ada nama Gatot sebagai calon Ketua Umum PPP.
"Kalau ada nama Gatot disitu akan menjadi repot PPP, kan (PPP) merapat ke koalisi pemerintah, kalau ada Gatot disitu akan menjadi panjang urusanya sama Jokowi ini mau menjadi oposisi atau tetap dalam pemerintah," ujarnya pada Senin 27 Oktober 2020 dikutip Tasikmalaya.Pikiran-Rakyat.com dalam RRI.
Baca Juga: Prakiraan Cuaca Tasikmalaya Hari Ini, 28 Oktober 2020: Hujan Ringan di Siang Hari
Sebelumnya beredar kabar bahwa Sandiaga Uno menjadi salah satu kandidat dengan leektabilitas yang tinggi. Berdasarkan hal tersebut Hendri menilai nama Sandiaga Uno lebih ungul dari Gatot, baik dari sisi popularitas maupun elektabilitas.
"Ya kalau popularitas lebih besar dari pada Gatot, elektabilitas juga lebih besar Sandiaga ketimbang Gatot, jadi itu prakmatis saja PPP," ujarnya.
Sebanyak enam nama disebut masuk dalam bursa calon Ketua Umum Partai Persatuan Pembangunan (PPP) periode mendatang.
Baca Juga: Tingkatkan Kerja Sama di Sektor Bisnis dan Industri, Indonesia Jalin Kemitraan dengan Korea Selatan
Sekretaris Jenderal (Sekjen) PPP Arsul Sani membeberkan enam nama itu adalah Ketum PPP Suharso Monoarfa, anggota Dewan Pertimbangan Presiden (Wantimpres) Mardiono, politikus senior PPP Akhmad Muqowam, dan Wakil Ketua Dewan Pembina Partai Gerindra Sandiaga Uno.
