Tingkatkan Nilai Tambah, Jokowi Minta Hilirisasi Industri Batu Bara

- 23 Oktober 2020, 19:11 WIB
Jokowi ingin industri batu bara bisa ekspor barang jadi
Jokowi ingin industri batu bara bisa ekspor barang jadi /BPMI Setpres/Kris

PR TASIKMALAYA – Presiden Joko Widodo menginginkan adanya pengembangan industri turunan dari batu bara.

Menurutnya, hal ini terkait dengan paradigma dan strategi baru industri pertambangan nasional yang telah bergeser.

Dari pengekspor bahan mentah menjadi barang jadi ataupun barang setengah jadi (hilirisasi industri).

Baca Juga: PUPR: Target di Akhir 2024 Adalah Bangun 4.817 Kilometer Jalan Tol

Hal itu disampaikannya dalam rapat terbatas mengenai percepatan peningkatan nilai tambah batu bara, pada Jumat 23 Oktober 2020 secara daring.

“Kita harus bergerak untuk pengembangan industri turunan dari batu bara. Mulai dari industri peningkatan mutu, pembuatan briket batu bara, pencairan batu bara, gasifikasi batu bara, sampai dengan campuran batu bara air,” ujar Jokowi dikutip PikiranRakyat-Tasikmalaya.com dari Kementerian Sekretariat Negara.

Menurutnya, ini untuk meningkatkan nilai tambah dan juga mengurangi impor bahan baku yang dibutuhkan beberapa industri dalam negeri.

Baca Juga: UU Cipta Kerja Janjikan Sertifikasi Halal Bagi Usaha Mikro, Gratis!

Selain itu, Jokowi juga mengatakan, hal itu demi meningkatkan pembukaan lapangan pekerjaan.

“Yang tidak kalah pentingnya, tentu kita bisa membuka lapangan pekerjaan yang sebanyak-banyaknya (melalui industri turunan),” lanjutnya.

Untuk mendukung rencananya, Jokowi meminta agar segera dibuatkan peta jalannya agar dapat menentukan strategi dan arah pengembangannya.

Baca Juga: Benarkah Vaksin Mengandung Babi? Berikut Penjelasan dr Dirga Sakti Rambe

Selain itu, untuk menjamin pasokannya, Jokowi meminta agar dibuat pemetaan wilayah yang memiliki cadangan batu bara.

Menurut mantan Gubernur DKI Jakarta tersebut, program gasifikasi batu bara bisa menjadi prioritas awal dalam hilirisasi industri batu bara.

Hal itu karena proses gasifikasi batu bara akan menghasilkan dimethyl ether (DME), yang dapat menjadi bahan bakar alternatif pengganti elpiji.

Baca Juga: Wakil Ketua MPR: Akankah Indonesia Seperti Brasil Tak Ingin Warganya Jadi Kelinci Percobaan?

“Kita tahu elpiji kita ini masih impor, sehingga (gasifikasi) bisa mengurangi impor elpiji kita,” ucap Jokowi.

Tetapi, terkait dengan rencana pengembangannya, jokowi mendapati adanya laporan yang menghambat proses hilirisasi industri tersebut.

Seperti yang berkaitan dengan keekonomian dan teknologi. Oleh karena itu, Jokowi meminta agar BUMN mencarikan solusinya.

Baca Juga: Video Debt Collector Salah Sasaran, Anggota TNI Naik Pitam: Mana Surat Tugas Kalian?

“Saya ingin agar dicarikan solusi untuk mengatasi kelambanan pengembangan industri turunan batu bara ini karena kita sudah lama sekali mengekspor batu bara mentah.

“Saya kira memang harus segera diakhiri bila nanti ada beberapa perpanjangan dengan kewajiban untuk memulai ini,” sambungnya.***

Editor: Tyas Siti Gantina

Sumber: Kementerian Sekretariat Negara


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x