Dipantau Bank Dunia, Gibran Tegaskan Program Makan Siang Gratis Bakal Terus Dievaluasi

- 29 Februari 2024, 08:29 WIB
Cawapres nomor urut 2 Gibran Rakabuming Raka menyampaikan pandangannya saat Debat Keempat Pilpres 2024 di Jakarta Convention Center (JCC), Jakarta, Minggu, 21 Januari 2024,
Cawapres nomor urut 2 Gibran Rakabuming Raka menyampaikan pandangannya saat Debat Keempat Pilpres 2024 di Jakarta Convention Center (JCC), Jakarta, Minggu, 21 Januari 2024, /Antara/M Risyal Hidayat/

PR TASIKMALAYA – Program Makan Siang Gratis yang digagas pasangan calon presiden dan wakil presiden nomor urut 2, Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka, mendapat sorotan dari Bank Dunia.

Bank Dunia menilai program Makan Sing Gratis perlu direncanakan dengan matang, khususnya dalam aspek anggaran. Hal itu disampaikan oleh Satu Kahkonen selaku Kepala Perwakilan Bank Dunia untuk Indonesia dan Timor-Leste.

Cawapres nomor urut 2, Gibran Rakabuming Raka langsung merespons pernyataan tersebut. Mantan wali kota Solo itu mengatakan pihaknya akan menindaklanjuti apa yang menjadi perhatian Bank Dunia.

Meski begitu, Gibran berterima kasih atas evaluasi yang telah disampaikan langsung oleh Bank Dunia terkait program unggulannya bersama dengan capres Prabowo.

Baca Juga: AHY Yakin IKN Bisa Memajukan Ekonomi di Indonesia

"Terima kasih untuk evaluasinya. Nanti kami akan tindaklanjuti lagi," tutur Gibran saat ditemui wartawan di Solo, Jawa Tengah, pada Rabu, 28 Februari 2024.

"Kita ingin program ini bisa tetap jalan," tambahnya.

Gibran menegaskan bahwa pihaknya akan melakukan diskusi lebih lanjut terkait program tersebut sehingga tidak terjadi defisit APBN.

"Ya nanti (dievaluasi)," ujar anak sulung Jokowi itu.

Baca Juga: Kenaikan Pangkat Prabowo Disebut Transaksi Politik, Jokowi Membantah dengan Tegas

Bank Dunia Ingin Tahu Rincian Program Makan Siang Gratis

Kepala Perwakilan Bank Dunia untuk Indonesia dan Timor-Leste, Satu Kahkonen, memberikan penilaian terhadap Program Makan Siang Gratis yang sedang dipertimbangkan oleh paslon nomor urut 2. Menurutnya, program tersebut perlu direncanakan dengan matang, terutama dalam aspek anggaran.

Kahkonen menyampaikan bahwa pemerintah harus terlebih dahulu menetapkan secara pasti bentuk dan sasaran dari Program Makan Siang Gratis tersebut. Setelah itu, perlu dibandingkan dengan sumber daya yang dimiliki saat ini untuk memastikan kelancaran implementasinya.

"Semua rencananya harus benar-benar dipersiapkan dan biayanya juga dipersiapkan," ungkap Satu Kahkonen di Kantor Kemenko Perekonomian Jakarta pada hari Selasa.

Baca Juga: Gunung Semeru Muntahkan Abu Vulkanik, Masyarakat Diminta Waspada

Sebagai perwakilan Bank Dunia, Kahkonen mengungkapkan bahwa pihaknya masih menunggu rincian lebih lanjut mengenai Program Makan Siang Gratis dari pemerintah.

"Kami masih menantikan (rincian Program Makan Siang Gratis). Untuk Indonesia pada dasarnya berpegang pada pagu defisit fiskal yang telah ditetapkan sebesar 3 persen dari PDB, sesuai dengan peraturan perundang-undangan," tambahnya.

Rincian terkait Program Makan Siang dan Susu Gratis sudah dibahas dalam forum pembahasan Kebijakan Ekonomi Makro dan Pokok-Pokok Kebijakan Fiskal (KEM-PPKF) 2025. Hal ini menunjukkan bahwa program tersebut telah menjadi bagian dari pembahasan lebih luas terkait arah kebijakan ekonomi makro dan fiskal di masa mendatang.***

Editor: Al Makruf Yoga Pratama


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah