Pernyataan Gatot Nurmantyo Soal PKI Disebut 'Kolot', PDIP: Isu itu Udah Ga Laku!

- 24 September 2020, 21:41 WIB
Jendral TNI (purn) Gatot Nurmantyo./Antara/Aditya E.S.Wicaksono
Jendral TNI (purn) Gatot Nurmantyo./Antara/Aditya E.S.Wicaksono /Jendral TNI (purn) Gatot Nurmantyo.* /Antara/Aditya E.S.Wicaksono/

PR TASIKMALAYA - Pernyataan dari Deklarator Koalisi Aksi Menyelamatkan Indonesia (KAMI), Gatot Nurmantyo banyak dikritik.

Selain jadi perbincangan di publik, pernyataan itu juga mendatangkan bantahan dari beberapa politisi di tanah air.

Salah satunya yang ikut buka suara soal hal ini yakni, Anggota DPR Fraksi PDI Perjuangan Masinton Pasaribu.

Baca Juga: 'Ngotot' Ingin Menang, Trump Tolak Serahkan Kekuasaan secara Damai Jika Kalah di Pemilu AS Mendatang

Ia menilai isu terkait Partai Komunis Indoneisa (PKI) saat ini sudah kuno dan kolot.

Hal itu secara langsung merujuk kepada Gatot Nurmantyo yang juga purnawirawan TNI AD itu.

Ia meyakini bahwa anak-anak di zaman sekarang itu sudah cerdas dan tak akan termakan oleh isu yang kuno itu.

“Hari gini masih memainkan isu PKI gaya baru, itu merepresentasi generasi kolot dan miskin ide,” katanya.

Baca Juga: Update Harga Emas Antam Hari ini, Amblas Sebesar Rp 5.000

Sebagaimana dikutip dari situs Warta Ekonomi dengan judul Orang PDIP: Hari Gini Masih Mainkan Isu PKI, Nggak Laku Ya...

Bahkan ia merasa heran mengapa Gatot masih bisa memainkan isu itu di era ini.

“Hari gini masih embuskan isu komunisme gaya baru? Buat anak-anak sekarang gak laku,” ujarnya.

ia menyarankan kepada para tokoh yang gemar menghembuskan isu kebangkitan PKI berkeliling dan bergaul ke tengah masyarakat untuk membuktikan ada atau tidaknya hal tersebut.

Baca Juga: Sebut Kelompok yang Giat Bahas PKI Sedang 'Halu', Denny Siregar: Biar Sembuh Bilang 'Gua Bego'

“Komunisme gaya baru di Indonesia itu isu ternakan, bisa dimunculkan setiap saat dengan atribut seakan-akan ada komunisme,” ujarnya.

Sebelumnya, Gatot sempay menyatakkan bahwa ia telah mengendus kebangkitan PKI dari tahun 2018.*** (Redaksi WE Online)

Editor: Rahmi Nurlatifah

Sumber: Warta Ekonomi


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x