Makna Pemilu 2024 bagi Mahfud MD: Mencegah Orang Jahat Berkuasa

- 14 Januari 2024, 07:03 WIB
Menko Polhukam, Mahfud MD menggunakan jas batik di Hari Batik Nasional, 2 Oktober 2023
Menko Polhukam, Mahfud MD menggunakan jas batik di Hari Batik Nasional, 2 Oktober 2023 /Instagram/@mohmahfudmd

PR TASIKMALAYA - Calon wakil presiden nomor urut 3 Mahfud MD memberikan pendapatnya terkait makna sebenarnya dari terselenggaranya Pemilu 2024.

Menurut Mahfud MD, Pemilu 2024 bukan hanya sekadar hura-hura, tetapi lebih kepada mencegah orang jahat untuk berkuasa.

"Orang baik sekali itu tidak ada, relatif kebaikannya, tetapi kalau di dalam pemilu itu bukan untuk memilih orang baik, pemilu itu untuk menghindari orang jahat menjadi pemimpin,” kata dia di Makassar, Sabtu 13 Januari 2024, dikutip dari ANTARA.

"Ditimbang sendiri saja. Nah itu hakikat sebenarnya pesan khusus filosofi dari adanya pemilu, bukan sekadar hura-hura," lanjutnya.

Baca Juga: Untuk Pemilu 2024, Ganjar Pranowo Pasang Target Perolehan Suara Cukup Besar di Jawa Timur

Maka dari itu, Mahfud Md ingin masyarakat jeli saat memilih pasangan calon yang akan dipilih. Masyarakat perlu memilih dengan hati nurani dan berpatok kepada nilai-nilai kebenaran.

"Yang selalu saya tekankan, saudara pilihlah dengan hati nurani. Ini pilihan mempertaruhkan masa depan Indonesia, pilihlah yang menurut anda baik calon-calon presiden dan wakil presiden," ucapnya.

Pasangan Ganjar Pranowo itu menilai bahwa saat ini ada banyak sekali fenomena tekanan secara tidak langsung kepada masyarakat, seperti pemilih diberi bantuan dengan syarat memilih calon tertentu.

"Nah yang begitu kalau sulit dihindari ndak apa-apa. Tetapi ketika nanti memilih, pilihlah sesuai dengan hati nurani kita," ujar mantan hakim MK itu.

Baca Juga: Ganjar-Mahfud MD Beri Solusi Sulit Cari Kerjaan, Janji Bakal Hapus Batas Usia Lowongan Kerja

"Karena gini, kalau orang memilih tidak sesuai hati nurani di dalam Al Quran disebutkan orang itu seperti binatang, tidak layak jadi manusia," jelasnya.

Selain itu, Mahfud juga meminta agar masyarakat terutama anak-anak muda untuk melihat rekam jejak setiap pasangan calon secara menyeluruh.

Tujuannya, agar pemimpin yang kelak dipilih pada 14 Februari nanti, merupakan sosok yang kompeten dan punya rekam jejak bagus dalam menjalankan tugas sesuai profesinya.

"Bagaimana perjalanan hidup dia? Menegakkan hukum atau melanggar hukum? Visi itu kan ditulis, tapi dia sendiri betul menegakkan hukum atau tidak," ucapnya.***

Editor: Al Makruf Yoga Pratama


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x