Komentari Ketegangan di Tubuh Pertamina, Fahri Hamzah: Ahok dan Erick Sama-sama Nyasar

- 17 September 2020, 20:08 WIB
Fahri Hamzah
Fahri Hamzah /Instagram.com/@fahrihamzah/

PR TASIKMALAYA - Wakil Ketua Umum Partai Gelora Fahri Hamzah ikut mengomentari ketegangan yang tengah terjadi di tubuh Pertamina.

Ketegangan bermula usai Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok membuka kebobrokan yang adalah di dalam Pertamina.

Fahri Hamzah bahkan menilai sang Komisaris Utama Pertamina dan Menteri BUMN Erick Thohir sama-sama sedang hilang arah.

Baca Juga: Tips Praktis Buat Bakso Sehat Tanpa Bahan Pengenyal

Hal itu diungkap lewat cuitan di akun Twitter pribadinya pada Rabu, 16 September 2020 kemarin.

"Ahok dan Eric sama2 nyasar, yang satu sudah agak siuman tapi yang satu masi asik salah jurusan. Metro mini keluyuran di media sosial kayaknya gak bakal sampai tujuan," cuit Fahri.

Pria kelahiran Kabupaen Sumbawa ini juga menyebut jika Erick Thohir dan Ahok merupakan titipan yang nyasar dan tengah mencari arah baru.

Baca Juga: Pandemi Covid-19 Belum Berakhir, Rilis Film 'Black Widow' Terancam Ditunda

"Erik dan Ahok ini keduanya titipan sebab keduanya penunjukan. Hanya pejabat “elected” yang bukan titipan kemudian yang “selected”.

"Mereka berdua ini “appointed”. Jadi duduk aja bareng sesama orang nyasar. Siapa tau bisa ketemu Arah Baru," lanjut cuit Fahri.

Fahri menilai, kritikan Ahok terhadap Pertanina dan Kementerian BUMN cukup menarik di tengah kondisi krisis akibat dampak pandemi Covid-19.

Baca Juga: Bertambah, RSD Wisma Atlet Tampung 2.757 Pasien Positif Covid-19

"Lagi krisis pejabat bertengkar setiap hari...menarik..," cuit Fahri.

Sebelumnya, Ahok membuka aib perusahaan minyak berplat merah yang dipimpinnya dimana kebijakan yang dikeluarkan direksi tak masuk akal.

“Sudah utang 16 Miliar Dollar AS, tiap kali otaknya pinjem duit terus. Saya sudah kesal ini. Pinjem duit terus, mau(nya) akuisisi terus,” beber Ahok.

Baca Juga: Film The Croods: A New Age Rilis Lebih Cepat

Mantan Gubernur DKI Jakarta itu juga menyinggung soal gaji direksi Pertamina yang dianggap tak wajar, padahal sudah dicopot dari jabatannya.

"Masa dicopot gaji masih sama. Alasannya karena orang lama. Ya harusnya gaji mengikuti jabatan Anda kan. Tapi mereka bikin gaji pokok gede semua.

"Jadi bayangin gaji sekian tahun gaji pokok bisa Rp75 juta. Dicopot, gak ada kerjaan pun dibayar segitu. Gila aja nih," papar Ahok.

Baca Juga: 8 Pegawai Terkonfirmasi Positif Covid-19, KIA Hentikan Produksi

Mantan Bupati Belitung itu pun menyebut jika banyaknya direksi yang sering melobi menteri. Bahkan ia meminta Kementerian BUMN untuk dibubarkan.

"Kalau bisa Kementerian BUMN dibubarkan. Kita membangun semacam Temasek, semacam Indonesia Incorporation," tuturnya.***

Editor: Tyas Siti Gantina

Sumber: Twitter


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x