Meski Ada Lonjakan Kasus Kematian, Kemenkes Sebut Belum Temukan Mutasi Baru Covid-19

- 19 Desember 2023, 16:35 WIB
Foto Ilustrasi virus Covid-19.
Foto Ilustrasi virus Covid-19. /Pixabay/Geralt/

PR TASIKMALAYA - Menjelang akhir tahun 2023 terjadi kembali lonjakan kasus kematian akibat Covid-19. Meski demikian, Kementerian Kesehatan (Kemenkes) memastikan pihaknya masih belum menemukan adanya mutasi virus baru di dalamnya.

Direktur Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular Kemenkes, Imran Pambudi menyebut bahwa varian JN.1 yang ditemukan di Jakarta dan Batam bukan merupakan mutasi baru Covid-19, melainkan sebuah turunan dari varian Omicron.

"Saat ini, sesuai pemantauan kita, tidak ada mutasi virus baru selama pandemi (Covid-19). Meski terjadi lonjakan kematian dan kasus, kalau muncul ada strain baru, JN.1 itu adalah turunan dari Omicron,” kata Imran menjelaskan sebagaimana dikutip PikiranRakyat-Tasikmalaya.com dari Antara, Selasa, 19 Desember 2023.

Dari data yang diterimanya, Imran menjelaskan pasien yang terkena varian JN.1 telah mendapatkan vaksin (booster) kedua. Sehingga, pasien meninggal bukan dari varian Covid-19 tersebut.

Baca Juga: Rumah Sakit Hasan Sadikin Tetap Siapkan Ruangan Khusus untuk Pasien Covid-19

"Riwayat vaksin (pasien) rata-rata sudah dua kali, booster, dan untuk kematiannya, sudah dikonfirmasi tadi kalau bukan orang-orang (yang terinfeksi JN.1) ini. Karena yang saya tahu, kematian hampir semua ada komorbidnya,” katanya menambahkan.

Terkait vaksin, Imran menyatakan bahwa Kemenkes kini tidak lagi menyediakan sentra-sentra untuk vaksin di beberapa pusat kesehatan daerah seperti Puskesmas. Hal itu disebabkan tidak adanya permintaan.

“Vaksin bisa minta lagi di fasilitas kesehatan (faskes), di pusat tidak ada kebijakan untuk membuat sentra-sentra vaksin lagi. Karena permintaan vaksinnya enggak ada, jadi teman-teman di Puskesmas, daripada menyetok tapi tidak dipakai, maka mereka tidak minta,” katanya.

Meski demikian, secara terbuka dirinya menyatakan bahwa stok vaksin di Kemenkes masih dalam kondisi yang banyak. Atas hal itu, dirinya memberikan keterbukaan sebebasnya bagi dinas kesehatan di setiap daerah terkait kebijakan akan kebutuhan sentra vaksin.

Baca Juga: Khawatir Lonjakan Covid-19 Jelang Nataru 2024, DPR Minta Pemerintah Serius Antisipasi

“Masih ada 3,5 juta dosis vaksin, tinggal bagaimana pelaksanaannya, dan terserah masing-masing dinas kesehatan di daerah mau membuat sentra vaksin lagi atau tidak,” ucap dia menambahkan.

Sementara itu, sebelumnya diberitakan bahwa terdapat dua pasien yang meninggal di Jakarta pada 23 November 2023 dan di Batam pada 13 Desember 2023. Dimana kondisi keduanya dalam hal mendapatkan vaksin berada dalam kondisi yang berbeda.

Hal itu sebagaimana diketahui melalui laporan dari Direktur Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular Kemenkes, Maxi Rein Rondonuwu.

“Satu pasien meninggal sudah divaksin dua kali dan memiliki komorbid. Satunya lagi belum pernah divaksin dan mengalami infeksi paru-paru,” katanya menjelaskan.***

Editor: Rahmi Nurlatifah


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah