Fahri Hamzah: Pak Anies dan Pak Jokowi, Mengapa Kalian Tak Bersatu Selamatkan Ibukota?

- 13 September 2020, 13:31 WIB
Potret Fahri Hamzah dalam kritikan seputar kebijakan  pendidikan di Indonesia via Facebook
Potret Fahri Hamzah dalam kritikan seputar kebijakan pendidikan di Indonesia via Facebook /

PR TASIKMALAYA - Politikus Fahri Hamzah ikut mengomentari soal kebijakan PSBB secara total yang dicanangkan Anies Baswedan.

Hal itu disampaikan Wakil Ketua Umum Partai Gelora itu lewat cuitan di akun Twitter pribadinya pada Sabtu, 12 September 2020.

Fahri meminta Presiden Joko Widodo dan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan duduk bersama untuk membahan penanganan Covid-19 di Ibukota.

Baca Juga: Arief Puyouno Curiga, PSBB Jakarta Diduga untuk Gulingkan Presiden Joko Widodo

"Pak @aniesbaswedan yth, Minta waktu ketemu presiden @jokowi langsung pak. Sampaikan data yg bapak punya, bapak pernah dekat dengan beliau.

"Janganlah kesalahan data peminpin lalu mereka bersengketa di depan takyat yang jadi korban. Banyak orang meregang nyawa hari2 ini," cuit Fahri.

Mantan Wakil Ketua DPR ini juga mengaku mengerti apa yang tengah diresahkan oleh Anies soal data kasus sebaran Covid-19 dan polemik yang terjadi.

Baca Juga: Dianggap Buat Perekonomian Rontok, Tiga Menteri Tolak PSBB Total di DKI Jakarta

"Maka, ia mengakses data yang nyata. Ia memegang data yang mencemaskan. Lalu ia sampaikan menjadi dasar kebijakan baru, pembatasan ruang gerak manusia di ibukota.

"Tapi mengapa pemerintah pusat seperti berbeda? Apakah data mereka beda? Apakah ada sesuatu yg rahasia?," lanjut Fahri.

Fahri juga meminta kepada para menteri untuk tak membantah Gubernur DKI Jakarta. Ia meminta menteri seharusnya dpaat berkoordinasi dengan kepala negara.

Baca Juga: Conor McGregor Dilaporkan Ditahan atas Dugaan Pelecehan Seksual

"Pak @aniesbaswedan dan pak @jokowi dua sahabat yang baik. Mengapa kalian tidak bisa bersatu selamatkan ibukota?

"Kita dalam krisis dan reputasi sebuah ibukota tidak saja mempengaruhi daerah lain tapi citra kita di tingkat dunia. Blokade kepada Indoneia di mulai dari ibukota," ungkap Fahri.

Pria asal Kabupaten Sumbawa itu kembali menegaskan agar kedua belah pihak secata terbuka bicara soal keakuratan data, yang jangan menjadi sengketa sehingga banyak rakyat menjadi korban.

Baca Juga: Perppu 1/2020 Disebut Jadi Salah Satu Akar Kegagalan Penanganan Covid-19

"Rakyat menunggu kalian semua, duduk bersila memastikan semua data yang akurat. Lalu mengambil keputusan yang berat.

"Tak mengapa, rakyat akan sabar dan terima; kebebasan dilarang, ekonomi terjun curam, tambah miskin dan kena PHK. Tak mengapa, adalkan sekali dan tintas!," sambung Fahri.

Diketahui, ada tiga menteri yang menolak kebijakan PSBB secara total yang disebut akan diterapkan pada Senin, 14 Semptember 2020 itu.

Baca Juga: Perppu 1/2020 Disebut Jadi Salah Satu Akar Kegagalan Penanganan Covid-19

Mereka menilai, kebijakan yang diungkap mantan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan itu bisa mempengaruhi perekonomian Indonesia.

Hal itu juga dikomentari oleh Tokoh Papua, Christ Wamea. Ia menganggap Anies telah memberikan kebijakan yang benar untuk menyelamatkan nyawa warganya.

"Belum seminggu otaknya sudah terbalik. Kesehatan nomor dua ekonomi nomor satu," cuit Christ pada Sabtu, 12 September 2020.

***

Editor: Tyas Siti Gantina

Sumber: Twitter


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x