Network
/photo/2023/09/18/2278675544.jpg)
PR TASIKMALAYA - Partai Keadilan Sejahtera (PKS) merespons dengan positif keputusan Prabowo Subianto yang memilih Walikota Surakarta, Gibran Rakabuming Raka, sebagai pasangannya dalam Pilpres 2024.
Dalam keterangannya, perwakilan PKS ini mengaku tidak terhambat dengan pemilihan Gibran Rakabuming sebagai pendamping Prabowo Subianto.
"Positif saja, ikuti saja. Kami tidak merasa terhambat dengan Prabowo bersama Gibran yang last minute, yang terlalu indah dalam mengambil keputusan secara politik," kata Sekretaris Jenderal PKS, Aboe Bakar Alhabsyi, dalam konferensi pers di DPP PKS, Jakarta, Minggu malam.
Baca Juga: Siap-siap Pemadaman Listrik Hari Ini di Tasikmalaya Kota, Catat Lokasinya Berikut!
Dilansir PikiranRakyat-Tasikmalaya dari ANTARA, Aboe Bakar menyebut keputusan ini sebagai sejarah baru di Indonesia, mengingat calon wakil presiden berusia muda di bawah 40 tahun ini ikut dalam Pilpres 2024.
"Artinya ini menjadi satu peristiwa yang secara sejarah belum pernah terjadi di Tanah Air," ucapnya.
Menurut dia, kepemimpinan negara bukan hanya soal hubungan keluarga, melainkan lebih pada kemampuan dan kompetensi.
Baca Juga: TAMAT! The Worst of Evil Episode 10-12: Misi Joon Mo Berakhir
Sosok wakil presiden, kata Aboe Bakar, harus memiliki kemampuan dan pengalaman karier yang panjang. Hal ini sudah tidak diragukan lagi.
"Ketika suatu saat presiden mengalami persoalan, wakil presiden yang menggantikannya," tutur Aboe Bakar.
Sebelumnya, Ketua Umum Partai Gerindra sekaligus bakal Calon Presiden, Prabowo Subianto, mengumumkan Gibran Rakabuming Raka, putra sulung Presiden RI Joko Widodo, sebagai bakal calon wakil presiden dari koalisi Indonesia Maju (IKM) untuk Pilpres 2024.
Baca Juga: Ragam HP Lipat Terbaru di Tahun 2023, Ada Samsung hingga Vivo, Cek Spesifikasi dan Harganya!
Keputusan ini diambil setelah konsensus seluruh partai anggota koalisi tersebut sepakat mengusung Prabowo Subianto sebagai bakal calon presiden.
Walaupun Gibran tidak hadir saat pengumuman tersebut, keputusan ini telah menciptakan dinamika baru dalam peta politik Indonesia menjelang Pilpres 2024.***
