Network
Ketika disinggung terkait kerugian, ia mengaku bahwa pihaknya masih melakukan pendalaman.
Akan tetapi, ada sedikit bocoran mengenai kasus yang tengah didalaminya, Kepala Pusat Penerangan Hukum Kejaksaan Agung (Kapuspenkum Kejagung) Ketut Sumedana mengatakan bahwa kasus tersebut berasal dari sektor keuangan.
"Yang jelas di bidang keuangan," ucap Ketut Sumedana kepada wartawan.
Dengan adanya konferensi pers tersebut, Menteri BUMN Erick Thohir memberikan pernyataan, bahwa ia sangat sepakat dan mendukung keputusan Kejaksaan Agung (Kejagung) RI untuk tidak memberikan keteranga detailnya terlebih dahulu sebelum semuanya selesai diperiksa, karena masih dalam proses pendalaman.
Baca Juga: Fokuskan Mata! Kalau Jenius Bisa Temukan Perbedaan Pada Atlet Tinju Asal Tasikmalaya yang Encok
Erick Thohir berharap kasus ini bisa diungkap secara rinci setelah satu hingga dua pekan ke depan, sehingga pihak Kejagung RI dapat memberikan keterangan pastinya.
"Memang hari ini ada kesepakatan dari Pak Jaksa Agung tidak mau bicara kasusnya dulu, karena harus ada pendalaman dulu, baru kita bicara. Mungkin kasih waktu 1-2 minggu," ujar Erick Thohir.
Erick Thohir sebelumnya sudah melaporkan kasus korupsi PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk yang mencapai Rp 8,8 triliun.
Baca Juga: Malam Nisfu Syaban: Ini Amalan Doa yang Dianjurkan bagi Umat Muslim
Kerugian tersebut akibat pengadaan pesawat CRJ-1000 dan pengambilalihan pesawat ATR 72-600 yang tidak sesuai dengan prinsip-prinsip pengadaan BUMN.
