Network
PR TASIKMALAYA — Kasus pembunuhan terhadap Brigadir J, masih dalam penemuan titik terang. Persidangan lanjutan atas terdakwa Ferdy Sambo tengah berlangsung pada Kamis, 29 Desember 2022, di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan.
Terdakwa Ferdy Sambo membantah keterangan yang disampaikan Seno Sukarto, Ketua RT Kompleks Polri Duren Tiga.
Seno mengatakan dalam Berita Acara Pemeriksaan (BAP) bahwa CCTV yang berada di sekitar kompleks merupakan hasil iuran swadaya warga kompleks.
Hakim Ketua, Wahyu Iman Santoso, menanyakan kepada terdakwa Sambo tentang kebenaran atas keterangan yang telah disampaikan oleh saksi yang merupakan Ketua RT Kompleks Polri Duren Tiga. Namun terdakwa Ferdy Sambo tidak membenarkan keterangan tersebut.
Baca Juga: Septian David Maulana Tetap Berkostum PSIS Semarang, Yoyok Sukawi: Doakan Segera Fit
“Terima kasih Yang Mulia. Saya mohon izin, ada yang saya akan bantah keterangan dari Pak RT ini bahwa di Tahun 2016 itu disampaikan bahwa itu hasil pendanaan swadaya warga, itu tidak benar,” ucap Sambo, sebagaimana dilansir PikiranRakyat-Tasikmalaya.com dari PMJ News.
Sambo mengatakan bahwa CCTV yang terpasang di lingkungan Kompleks Polri Duren Tiga merupakan pendanaan pribadi darinya.
CCTV yang telah terpasang bukan merupakan hasil iuran warga. Sambo kembali mengingatkan keterangan saksi Marjuki dan saksi Kodir, bahwa keduanya telah membenarkan bahwa CCTV di Kompleks Polri Duren Tiga pembelian darinya.
Berbeda dengan Sambo, terdakwa Putri Candrawathi tidak memberikan tanggapan apapun terkait CCTV yang disampaikan oleh saksi Seno dalam BAP-nya.
