Di Tengah Kisruh Aksi Pembakaran Bendera, Elektabilitas Partai PDIP Justru Berada di Puncak

- 29 Juni 2020, 12:00 WIB
Protes PDIP di Jakarta.*
Protes PDIP di Jakarta.* //antara

PR TASIKMALAYA - Aksi pembakaran bendera Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) pada unjuk rasa Rancangan Undang-undang Haluan Ideologi Pancasila (RUU HIP) saat ini tengah menjadi sorotan publik.

Tapi siapa sangka kalau elektabilitas PDIP di bulan ini justru menaik hingga 29,3 persen.

Direktur Eksekutif New Indonesia Research & Consulting Andreas Nuryono dalam siaran persnya, di Jakarta,mengatakan bahwa Elektabilitas PDIP menjadi yang tertinggi ini menurut hasil survei New Indonesia Research & Consulting.

Baca Juga: Berhasil Berjuang Hidup, Bocah 18 Bulan Ditemukan Tinggal di Kandang dengan 600 Lebih Hewan Liar

"Membuktikan bahwa PDIP masih kokoh berada di puncak," ujar Andreas, dikutip oleh PikiranRakyat-Tasikmalaya.com dari situs Antara. 

PDIP memecahkan rekor dengan menang Pemilu tiga kali sejak pasca reformasi, dengan jumlah suara pada Pemilu 2019 mencapai 19,3 persen.

Peta partai politik diprediksi tidak terlalu berbeda dari perolehan suara hasil Pemilu 2019.

Di bawah PDIP, dua partai lain menyusul yaitu Gerindra dan Golkar di urutan kedua dan ketiga dengan elektabilitas masing-masing 12,5 persen dan 9,7 persen.

Baca Juga: Langkah Menguasai Republik Indonesia Sangatlah Mudah, Refly Harun: Murah Banget, Cuma Rp 6 Triliun

Perolehan suara sebelumnya hanya terpaut tipis, yaitu 12,6 persen dan 12,3 persen.

Sementara di posisi papan tengah ada PKB (6,8 persen), PKS (5,5 persen), PSI (4,2 persen), NasDem (4,1 persen), Demokrat (3,8 persen), PPP (2,4 persen), dan PAN (1,6 persen). Dalam Pemilu 2019 perolehan suara PKB 9,7 persen, PKS 8,2 persen, PSI 1,9 persen, NasDem 9,1 persen, Demokrat 7,8 persen, PPP 4,3 persen, dan PAN 6,8 persen.

"Dibandingkan hasil Pemilu 2019, hanya PDIP dan Partai Solidaritas Indonesia (PSI) yang mengalami kenaikan elektabilitas," tutur Andreas.

Kinerja PSI di tingkat DPRD terbukti efektif sebagaimana PDIP di tingkat Nasional, meski hasil perolehan suara sebelumnya PSI tidak bisa memiliki wakil di Senayan.

Baca Juga: Langkah Menguasai Republik Indonesia Sangatlah Mudah, Refly Harun: Murah Banget, Cuma Rp 6 Triliun

Di deretan papan bawah ada Perindo (0,9 persen), Berkarya (0,7 persen), Hanura (0,3 persen), PBB (0,2 persen), PKPI (0,1 persen), dan Garuda (0,1 persen).

Dalam Pemilu 2019 perolehan suara Perindo 2,7 persen, Berkarya 2,1 persen, Hanura 1,5 persen, PBB 0,8 persen, PKPI 0,2 persen, dan Garuda 0,5 persen.

Sisanya masih ada 17,1 persen yang menyatakan tidak tahu atau tidak menjawab. Survei belum mencatat kemunculan partai baru seperti Gelora atau pecahan PAN kubu Amien Rais.

Baca Juga: Cari Tahu Asal Usul dan Arti Lagu Yamko Rambe Yamko, Arie Kriting: Ini Bukan Lagu Papua

"Masih ada waktu empat tahun ke depan di mana elektabilitas partai politik bisa meningkat ataukah menurun," kata Andreas. 

Survei New Indonesia Research & Consulting dilakukan pada 8-18 Juni 2020, dengan jumlah responden 1.200 orang. Metode survei dilakukan melalui sambungan telepon terhadap responden survei sebelumnya yang dipilih secara acak. Margin of error survei sekitar 2,89 persen dan pada tingkat kepercayaan 95 persen.***

Editor: Rahmi Nurlatifah

Sumber: Permenpan RB


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x