PR TASIKMALAYA - Menguasai Republik Indonesia itu cukuplah mudah.
Pernyataan tersebut dilayangkan oleh Pakar Hukum Tata Negara, Refly Harun saat tengah membahas lucunya demokrasi kriminal di Indonesia bersama Mantan Menteri Ekonomi era Presien Abdurrahman Wahid (Gus Dur) Rizal Ramli.
Pernyataan itu muncul, saat keduanya tengah membahas terkait pemilihan presiden di Indonesia yang harus memiliki biaya yang cukup.
Baca Juga: Layangkan Gugatan pada Perusahaan Tempatnya Bekerja, Pria Muslim Sebelumnya Dilarang Salat 5 Waktu
Dalam Channel Youtube Refly Harun dengan video berjudul 'Refly Harun vs Rizal Ramli: Demokrasi Kriminal!!!' yang diunggah pada Sabtu, 27 Juni 2020, Rizal mengaku pernah ditawari untuk menjadi seorang presiden.
Namun ia tak sanggup karena harus mengeluarkan uang sebesar Rp 1,5 Triliun untuk membayar partai pendukung.
"Dulu juga pernah ada yang ngajak-ngajak saya. Tapi, mereka (partai) minta duit. 3 partai totalnya Rp1,5 triliun. Berarti kan masing-masing partai Rp500 miliar," ungkap Rizal.
Biaya untuk per-partai pendukung ia akui sangat memberatkan dia untuk melangkah maju mencalonkan diri sebagai presiden.