PR TASIKMALAYA - Diketahui, bahwa pihak Kementerian ESDM menganjurkan adanya konversi kompor LPG (gas) ke kompor induksi listrik.
Salah satu komitmen dari transisi energi terbarukan dalam presidensi G20, yaitu adanya kompor induksi listrik, dengan melaui proyek uji coba oleh PLN.
Proyek tersebut dinilai sebagai bentuk kontribusi PLN dalam menjalankan program pemerintah, bahwa konversi kompor LPG ke kompor induksi listrik ini untuk mengurangi impor gas LPG.
Kompor induksi pada esensinya bekerja pada saat alat masak diletakkan di atas kompor, kemudian arus listrik bolak-balik dilewatkan dari dalam badan kompor melalui gulungan kawat.
Baca Juga: Simak! 14 Persyaratan Ikuti Upacara HUT ke-77 RI, Salah Satunya Telah Divaksin Ketiga atau Booster
Dilansir PikiranRakyat-Tasikmalaya.com dari akun Instagram @Indonesiabaik.id, proyek uji coba kompor induksi, meliputi tiga hal yaitu:
Pertama, sasaran uji coba kompor induksi.
Pihak pemerintah menargetkan, bahwa terdapat 2000 penerima di Bali dan Solo.
Kemudian, target akhir tahun 2022, terdapat 30.000 penerima di daerah Jawa hingga Bali, Sumatera, Kalimantan dan Sulawesi.
Baca Juga: Apakah Bharada E Mengetahui Hubungan Istri Ferdy Sambo dan Brigadir J? Ini Kata Pengacara
Lalu yang kedua, fasilitas yang diberikan kepada masyarakat, yaitu:
1. Kompor induksi 2 tungku berdaya 1.800 watt
2. 1 panci
3. 1 penggorengan
4. Alat pembaca konsumsi listrik
5. Penggantian mini circuit breaker (MCB) untuk penambahan daya dan pemasangan instalasi listrik
Manfaat yang diperoleh dari penggunaan kompor induksi, yakni meringankan beban subsidi LPG pada APBN dan impor LPG, lebih hemat pengeluaran, waktu, dan biaya, serta mudah dibersihkan dan minim polusi.***