PR TASIKMALAYA – Pemerintah saat ini masih terus gencar dalam program penerimaan vaksin booster atau vaksin ketiga ke seluruh wilayah Indonesia.
Meskipun masih belum merata, tetapi vaksin booster sudah bisa digunakan sebagai pelengkap vaksin pertama dan kedua.
Tetapi bagi untuk kalangan anak-anak, vaksin booster masih belum diperlukan karena fokus utama dari jenis vaksin ini untuk lansia dengan komorbiditas.
Anggota Satgas Imunisasi Anak PP Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) Prof. Dr. dr. Soedjatmiko, Sp.A(K), M.Si mengatakan bahwa untuk anak-anak cukup dua kali vaksin, tidak perlu sampai vaksin booster.
Dia juga menyatakan bahwa anak yang terkena dan meninggal karena Covid-19 masih sangat sedikit.
“Untuk sementara vaksin dua kali pada anak cukup. Buktinya? Sakit Covid-19 berat dan meninggal pada anak sangat sangat sedikit. Sedangkan lansia sangat banyak yakni 47,5 persen,” kata Soedjatmiko pada Senin, 18 Juli 2022 dikutip PikiranRakyat-Tasikmalaya.com dari ANTARA.
Soedjatmiko juga mengatakan bahwa anak belum memerlukan vaksinasi booster Covid-19, karena angka kesakitan (morbiditas) tertinggi terjadi pada orang berusia 31-45 tahun.
Sedangkan angka kematian karena Covid-19 justru terjadi pada orang berusia 60 tahun ke atas.