Ungkap Dampak Stunting dari Menikah Muda, Hasto Wardoyo: Tidak Produktif dan Menjadi Beban

- 18 Juli 2022, 13:03 WIB
Simak berikut ini pemaparan Kepala BKKBN Dr. (H.C.) dr. Hasto Wardoyo Sp.OG (K) mengenai kondisi stunting pada anak.
Simak berikut ini pemaparan Kepala BKKBN Dr. (H.C.) dr. Hasto Wardoyo Sp.OG (K) mengenai kondisi stunting pada anak. /Dok. BKKBN

PR TASIKMALAYA - Saat ini, stunting menjadi salah satu pokok permasalahan yang gencar diperhatikan oleh pemerintah.

Kepala BKKBN Dr. (H.C.) dr. Hasto Wardoyo Sp.OG (K) menyampaikan perihal stunting pada anak dan hubungannya dengan risiko menikah muda.

Hal itu disampaikan dr. Hasto Wardoyo pada acara KLARIFIKASI bersama Pikiran Rakyat Media Network (PRMN) pada Senin, 18 Juli 2022.

Kondisi stunting merupakan kondisi anak yang gagal tumbuh secara normal karena kekurangan gizi secara kronis.

Baca Juga: Tes Psikologi: Buktikan Anda Punya IQ Tinggi, Tenemukan Semua Perbedaan pada Gambar Ibu Anak ini

Hasto Wardoyo juga menjelaskan perihal perbedaan antara stunting dan gizi buruk pada anak.

Ia mengatakan bahwa kondisi stunting lebih berfokus pada tinggi badan dan usia anak yang dikenal dengan stunted.

"Stunting lebih fokus pada hubungan antara tinggi badan dan umur anak, sedangkan antara berat badan dengan umur, kemudian antara berat badan dan tinggi badan," kata Hasto Wardoyo.

"Atau bisa dikenal dengan istilah-istilah kurus, ada juga istilah gizi buruk lebih mengukur kepada tinggi badan terhadap berat badan, kemudian berat badan terhadap umur," ujar Hasto Wardoyo.

Halaman:

Editor: Aghnia Nurfitriani


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x