Network
PR TASIKMALAYA - Berbagai konflik yang dihadirkan oleh Rusia dan Ukraina sangat berpengaruh dari berbagai hal.
Mulai dari ekonomi hingga lain sebagainya akibat konflik Rusia dan Ukraina yang terjadi sejak beberapa waktu lalu.
Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani mulai menceritakan soal efek dari konflik Rusia dan Ukraina yang tidak kunjung selesai.
Dalam suatu acara yang dilakukan di Nusa Dua, Bali. Sri Mulyani menyatakan bahwa konflik Rusia dan Ukraina mengakibatkan harga komoditas naik.
Baca Juga: Ini Detail Plot Cerita Film Black Panther: Wakanda Forever
Berbagai komoditas yang dikabarkan naik akibat konflik Rusia dan Ukraina adalah batu bara, bauksit, nikel, hingga minyak kelapa sawit.
Menkeu mengatakan bahwa Rusia adalah negara pemasok minyak mentah terbesar kedua di dunia.
Jika terjadi perang dengan rusia, maka harga minyak di dunia langsung melambung tinggi hingga berkali-kali lipat.
Kenaikan minyak tersebut juga menyebabkan adanya krisis energi yang terjadi di berbagai negara, bahkan seluruh dunia.
Selain itu, Ukraina juga jadi pemasok gandum terbesar di dunia dalam perdagangan. Indonesia juga termasuk negara yang impor gandum karena untuk bahan-bahan makanan.
Sri Mulyani mengatakan bahwa efek yang terjadi dari konflik Rusia dan Ukraina adalah pangan serta energi.
"Jadi paling terlihat dampaknya pada krisis energi dan makanan," kata Sri Mulyani pada Kamis, 14 Juli 2022, dikutip PikiranRakyat-Tasikmalaya.com dari ANTARA.
Pada sebelumnya, Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) mengunjungi Ukraina dan Rusia pada akhir Juni lalu.
Baca Juga: Tes IQ: Pikiran dan Otak Anda Cerdas Serta Teliti jika Berhasil Temukan Kodok Lain di Gambar
Tentu tujuan Jokowi ke Ukraina dan Rusia adalah mencoba untuk menengahi konflik yang dilakukan kedua negara tersebut.
Kehadiran Jokowi di dua negara tersebut disambut hangat oleh Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky dan Rusia Vladimir Putin.
Kemudian, pihak Indonesia hanya tinggal mengamati kelanjutan dari pertemuan Rusia-Ukraina itu.***
