Pertama Kalinya, Rusia dan Ukraina Duduk Bersama di Forum G20 Bali

- 8 Juli 2022, 15:24 WIB
Perwakilan Rusia dan Ukraina menghadiri pertemuan Menteri Luar Negeri dalam forum G20 Bali 2022, Indonesia.
Perwakilan Rusia dan Ukraina menghadiri pertemuan Menteri Luar Negeri dalam forum G20 Bali 2022, Indonesia. /REUTERS/Willy Kurniawan/Pool

PR TASIKMALAYA - Dalam pertemuan G20, terlihat perwakilan Rusia dan Ukraina hadir dalam forum ekonomi tersebut.

Ini adalah pertama kalinya Rusia dan Ukraina berada dalam forum yang sama, yaitu G20 sejak invasi 24 Februari lalu.

Seperti yang disampaikan Presiden RI Joko Widodo (Jokowi), Indonesia mengundang Rusia dan Ukraina untuk hadir dalam KTT G20.

Dalam kesempatan itu, hadir Menteri Luar Negeri Rusia, Sergei Lavrov dan juga duta besar Ukraina untuk Indonesia, Vasyl Hamianin.

Baca Juga: 18 Lokasi Side Event G20 di Indonesia, Mulai Bali hingga Labuan Bajo

Indonesia sebagai pemegang presidensi G20 mendesak untuk segera mengakhiri perang di Ukraina saat para menteri luar negeri diundang.

Teriakan 'Kapan Anda menghentikan perang?' dan 'Mengapa Anda tidak menghentikan perang?' terdengar saat Sergei Lavrov berjabat tangan dengan Menteri Luar Negeri Indonesia, Retno Marsudi di awal pertemuan.

Menggarisbawahi ketegangan tersebut, Retno Marsudi sebelumnya mengatakan bahwa rekan-rekan G7 telah memberitahunya untuk tidak hadir.

Mereka tidak dapat bergabung dengan jamuan makan malam hari Kamis di mana Lavrov hadir.

Baca Juga: Jokowi Undang Presiden Ukraina ke KTT G20 pada November Mendatang

"Adalah tanggung jawab kita untuk mengakhiri perang lebih cepat dan menyelesaikan perbedaan kita di meja perundingan, bukan di medan perang," kata Retno pada 8 Juli 2022, dikutip PikiranRakyat-Tasikmalaya.com dari Reuters.

Mengangkat keragaman agama di Indonesia sebagai contoh bagaimana keyakinan yang berbeda dapat hidup berdampingan secara harmonis, Retno mendesak G20 untuk 'menemukan jalan ke depan'.

Hal tersebut untuk mengatasi tantangan yang dihadapi di seluruh dunia.

Retno mengatakan dampak perang, termasuk kenaikan harga energi dan pangan, akan paling terasa di negara-negara berpenghasilan rendah.

Baca Juga: Apakah Vladimir Putin akan Datang ke KTT G20 di Bali? Begini Kata Ajudan Presiden Rusia

Seorang pejabat senior kementerian luar negeri Indonesia mengatakan kepada wartawan bahwa tidak ada komunike yang diharapkan dari pertemuan hari Jumat.

"Dengan kehadiran dan partisipasi Rusia, tentu saya ragu akan ada konsensus tentang Ukraina, misalnya," kata seorang pejabat senior Departemen Luar Negeri AS menjelang KTT.

Invasi Rusia telah mengaburkan kepresidenan Indonesia dari Kelompok 20 ekonomi terbesar tahun ini.

Beredar spekulasi boikot dari beberapa anggota dan pemogokan pada bulan April pada pertemuan menteri keuangan di Washington.

Baca Juga: G20 Targetkan Galang Dana 1,5 Miliar Dolar AS untuk Dana Pandemi Global

Retno mengatakan pada Kamis malam bahwa penting bagi tuan rumah untuk 'menciptakan suasana yang nyaman bagi semua orang'.

Tercatat itu adalah pertama kalinya sejak invasi 24 Februari di Ukraina bahwa semua pemain utama duduk di ruangan yang sama.

Sementara itu, Lavrov duduk di antara perwakilan dari Arab Saudi dan Meksiko pada pertemuan G20 hari Jumat.***

Editor: Amila Yosalfa Fauziah

Sumber: Reuters


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah