Network
PR TASIKMALAYA - Menjelang ibadah ramadhan hingga lebaran, masyarakat dibuat risau dengan adanya prediksi Covid-19 akan melonjak drastis.
Ditambah dengan angka kasus Covid-19 yang dikabarkan semakin melonjak, membuat adanya kebijakan status pembatasan wilayah kembali diadakan pemerintah.
Alhasil, masyarakat yang tengah mempersiapkan diri menuju ibadah ramadhan yang sebentar lagi akan hadir, merasa was-was dengan Covid-19.
Terlebih dengan dominasi varian baru Covid-19 yaitu Omicron, yang dikhawatirkan akan melonjak pada lebaran mendatang.
Baca Juga: All of Us Are Dead: Hal ini Jadi Petunjuk Cheong San Kemungkinan Masih Hidup
Seperti diketahui, masyarakat akan merayakan lebaran pada awal Mei 2022 mendatang.
Hal ini menjadi kekhawatiran tersendiri, karena akan diperketatnya aturan pembatasan wilayah hingga masyarakat tidak bisa mudik lebaran.
Alih-alih menenangkan masyarakat seorang dokter bernama Andi Khomeini Takdir alias Dokter Koko turut memberikan tanggapan terkait kecemasan tersebut.
Dirinya menegaskan bahwa Covid-19 tidak akan mengganggu ibadah ramadhan dan lebaran.
Baca Juga: Pilpres 2024: Pengamat Yakin Megawati Tak akan Pilih Anaknya Sendiri, Ganjar Pranowo Jadi Kunci!
Pasalnya, dirinya meyakini bahwa kecemasan tersebut tidak terbukti seiring dengan dugaan terhadap isu lonjakan Covid-19.
"Insya Allah, dugaan-dugaan bahwa Covid-19 akan mengganggu ibadah Ramadhan dan Lebaran tidak terbukti," kata Dokter Koko yang dikutip oleh PikiranRakyat-Tasikmalaya.com dari cuitan Twitter @dr_koko28, pada Minggu, 20 Februari 2022.
Hal ini, menurutnya akan ada penyesuaian dalam menjaga kasus Covid-19 agar tidak meningkat.
"Jelas, kita akan ada penyesuaian untuk menjaga agar kasus tidak meningkat," ungkapnya.
Baca Juga: Segera Akses Link Nonton Anime One Piece Episode 1011 Sub Indo: Kelicikan Black Maria Jebak Sanji
"Tapi semoga dengan melandainya kurva tersebut, satu fitnah dari orang yang maksa teori konspirasi mereka, terpatahkan," pungkasnya.
Ungkapan Dokter Koko tersebut pun menuai tanggapan dari para netizen yang membalas cuitan Twitternya.
"Dari sejumlah obrolan, umat akan shalat tarawih secara normal pada Ramadhan yang akan datang. Mudah-mudahan niat kuat ini menjadi 'ancaman' bagi Covid-19," ujar @gunaditaufiq.
"Orang-orang kayak begitu abaikan saja dok, paling ibadah puasanya 2-3 hari saja," ujar @Aldyrevan1.***
