Network
PR TASIKMALAYA - Gubernur Sumatera Utara (Sumut), Edy Rahmayadi menanggapi temuan Satgas Pangan soal minyak goreng yang ditimbun.
Edy Rahmayadi menanggapi Satgas Pangan Sumut yang menemukan 1,1 juta kilogram minyak goreng kemasan menumpuk di gudang yang diduga ditimbun.
Edy Rahmayadi juga menduga bahwa penimbunan ini menjadi salah satu penyebab kelangkaan minyak goreng.
Oleh karena itu, Edy Rahmayadi mengingatkan agar tidak berani mencoba untuk bermain di atas penderitaan rakyat soal minyak goreng.
"Intinya, jangan coba-coba bermain di atas penderitaan rakyat," tulis Edy Rahmayadi seperti dikutip PikiranRakyat-Tasikmalaya.com dari Twitter @RahmayadiEdy.
"Apalagi saat pandemi ini," imbuhnya.
Mantan Ketua PSSI ini mengaku heran dengan oknum yang berusaha mencari kesempatan di balik kesulitan rakyat.
"Di tengah kesulitan masyarakat saat ini, masih ada saja pasti oknum-oknum yang cari kesempatan," tutur Edy.
Baca Juga: Link Live Streaming Persiraja vs Persebaya Surabaya Sore Ini Pukul 18.15 WIB
Selain itu, mantan Pangkostrad TNI ini juga menilai temuan penimbunan minyak goreng yang terjadi menguatkan dugaannya.
Ia menduga bahwasanya, adanya aksi main belakang soal kelangkaan minyak.
"Kuat dugaan saya, di balik kelangkaan minyak goreng, pasti ada pemain di belakangnya," imbuhnya.
Diketahui sebelumnya, lebih dari empat bulan kelangkaan minyak goreng di pasaran.
Baca Juga: Ramalan Zodiak Hari Ini Sabtu, 19 Februari 2022 dari Libra hingga Scorpio: Jadilah Diri Kamu Sendiri
Baca Juga: Jadwal TV Hari Ini 19 Februari 2022 di Trans 7, ANTV, dan GTV: ‘Menolak Talak’ Siap Menghibur
Bahkan, empat bulan awal harga minyak goreng melambung sampai Rp40.000 untuk 2 liter.
Harga yang tinggi tentu akan berpengaruh pada harga produk-produk lain.
Tentu kenaikan harga di masa pandemi ini, malah akan semakin mencekik rakyat.
Maka dari itu, tidak sedikit yang mendesak Presiden Jokowi mengambil tindakan tegas atas ketidakstabilan harga minyak goreng.
Baca Juga: Tes Kepribadian: Gambar yang Dipilih Ungkap Sisi Positif dan Negatif Anda yang Sebenarnya
Kemudian, pemerintah menerapkan satu harga untuk minyak goreng per liter Rp14.000.
Akan tetapi yang terjadi minyak goreng malah menjadi langka. Tidak terjadi perubahan secara signifikan.
Atas insiden penimbunan minyak goreng di Sumut ini tentu menuai reaksi publik yang marah.***
