Baca Juga: Dorce Gamalama Alami Koma, Gus Miftah Minta Doa kepada Masyarakat hingga Bahas Wasiat
Disamping itu, ia menyampaikan kritik terkait paradigma pembangunan di Indonesia. Di mana rakyat dianggap kecil.
Padahal menurutnya, rakyat berhak berpendapat dan bertindak atas tanah airnya, sehingga akhirnya bisa didapat solusi yang setara.
Bagaimanapun ia menilai bahwa rakyat kecil tidak boleh dikorbankan meskipun itu untuk kepentingan yang lebih besar.
Adapun terkait polemik di Desa Wadas, itu di awali dari rencana pembangunan bendungan Bener yang merupakan proyek strategis nasional.
Baca Juga: Pakar Bahasa Tubuh Sebut Camilla Lebih Nyaman di Sekitar Hewan Peliharaan, Salah Satunya Kuda
Pembangunan itu akan mengambil salah satu materialnya dari Desa Wadas, yaitu batu Andesit.
Namun, hal itu mendapat penolakan dari warga setempat karena lahan terkait dianggap sumber kehidupan. Sehingga apabila ditambang akan menghilangkan penghidupan mereka.
Penolakan akan penambangan batu Andesit itu telah dilakukan dari beberapa tahun sebelumnya.
Meskipun begitu, sebagian warga Desa Wadas ada yang setuju atau pro dengan penambangan batu Andesit di lahan mereka dengan adanya ganti untung.***