Bupati Langkat Akui Ada Korban Meninggal di Kerangkeng Manusia, Komnas HAM: Tak Ngomong Jumlah

- 9 Februari 2022, 13:13 WIB
Komnas HAM menyebut, Bupati Langkat tidak menyebut berapa jumlah orang yang meninggal di kerangkeng manusia.*
Komnas HAM menyebut, Bupati Langkat tidak menyebut berapa jumlah orang yang meninggal di kerangkeng manusia.* /Dadong Abhiseka/Antara

PR TASIKMALAYA - Bupati Langkat, Terbit Rencana Perangin Angin disebut mengakui ada korban meninggal di kerangkeng manusia.

Komisi Nasional Hak Asasi Manusia (Komnas HAM) menyebut, Bupati Langkat mengakui ada korban meninggal di kerangkeng manusia yang berada di rumah miliknya.

Bupati Langkat disebut mengakui ada korban meninggal di kerangkeng manusia itu, disampaikan oleh anggota Komnas HAM, Choirul Anam.

Komnas HAM menyebut, Bupati Langkat tidak menyebut jumlah korban meninggal di kerangkeng manusia tersebut.

Baca Juga: Tes Kepribadian: Pilih Simbol Unik dan Ungkap Karakter Tersembunyi Anda!

"Tidak ngomong jumlah orang," ucap Choirul Anam pada Senin, 7 Februari 2022 seperti dikutip PikiranRakyat-Tasikmalaya.com dari ANTARA.

Sebelumnya, Komnas HAM telah meminta keterangan Bupati Langkat terkait penemuan kerangkeng manusia pada Senin, 7 Februari 2022 lalu.

"Akan tetapi ada yang meninggal, iya," lanjut anggota Komnas HAM, Choirul Anam.

Komnas HAM juga telah memiliki informasi terkait metode pembinaan kerangkeng manusia, yang disebut sebagai tempat untuk pecandu penyalahgunaan narkoba.

Baca Juga: Sentil Aparat yang Represif Pada Warga Desa Wadas, Fadli Zon: Dipertontonkan dengan Keangkuhan Kuasaan

Hal tersebut dikonfirmasi oleh anggota Komnas HAM, Beka Ulung Hapsara di Gedung KPK pada Senin, 7 Februari 2022.

"Kami mendapat informasi terkait sejarah kerangkeng manusia yang ada, metode pembinaan yang dilakukan oleh tim yang mengelola itu sehari-hari," ucap Beka.

Selain itu, Komnas HAM juga melakukan konfirmasi sejumlah poin terhadap Bupati Langkat, terkait penemuan kerangkeng manusia di rumah miliknya.

"Bagaimana SOP penanganan kalau ada kekerasan atau korban jiwa?," lanjut Beka.

Baca Juga: One Piece: Bagaimana Senjata Milik Usopp Bisa Berkembang Setiap Waktu? Begini Penjelasannya

Kemudian, Komnas HAM akan melakukan konfirmasi pada sejumlah pihak lain, karena keterangan Bupati Langkat membutuhkan data informasi yang lebih kuat.

"Bagaimana posisi yang ada sebelum Pak Terbit jadi bupati, maupun ketika menjadi Bupati Langkat dari 2019," lanjutnya.

Sebagai informasi, Komnas HAM sudah melakukan koordinasi bersama KPK, untuk memfasilitasi rencana permintaan keterangan Bupati Langkat.***

Editor: Tyas Siti Gantina

Sumber: ANTARA


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah