Network
PIKIRAN RAKYAT - Proses perizinan industri selalu menjadi masalah tersendiri. Terlebih, saat Indonesia tengah menghadapi pandemi Covid-19.
Untuk itu, Presiden Joko Widodo meminta proses perizinan untuk industri dalam negeri tidak menghambat proses produksi. Terutama industri yang memasok alat-alat kesehatan untuk penanganan Covid-19.
Baca Juga: Wisata Religi: Sejarah 5 Masjid Terindah di Dunia, Salah Satunya Masjid Al Haram Makkah
"Betul-betul relaksasi proses perizinan ini tidak menghambat, semua kementerian ini jangan sampai ada yang menghambat proses perizinannya," tegas Presiden Jokowi dalam pernyataan yang dikutip melalui Kantor Berita Antara pada 15 April 2020.
Hal itu disampaikan Presiden Jokowi saat memimpin rapat terbatas dengan tema 'Optimalisasi Industri Dalam Negeri untuk Penanganan Covid-19' melalui konferensi via video di Istana Merdeka Jakarta pada Rabu, 15 April 2020.
Baca Juga: Cek Fakta: Jokowi Keluarkan Kartu Corona Indonesia Sehat 'KARCIS', Tinjau Kebenarannya
"Baik urusan APD (Alat Pelindung Diri) yang masih butuh standar ini, standar ini, menjadi kewajiban kita untuk memperbaiki agar standar ini terpenuhi tapi jangan dipersulit.
"Tolong dengarkan betul keluhan-keluhan di bawah sehingga tidak ada namanya perizinan menghambat produksi yang ada," tambah Presiden Jokowi.
Baca Juga: AS Resmi Hentikan Pendanaan WHO, Trump: Mereka Penyebab Sebaran Covid-19 Lebih Luas
Bahkan sejauh ini, Presiden Jokowi menyebutkan sudah ada 213 negara yang terkena pandemi.
Sehingga, Presiden Jokowi menilai, hal itu dapat dijadikan peluang industri untuk memasok alat-alat kesehatan kepada ratusan negara tersebut.
Terlebih, industri dalam negeri sedang mengusahakan bahan baku kesehatan, seperti obat-obatan, APD, masker dan ventilator.
Baca Juga: Bentuk Kepedulian, Greg Nwokolo Donasikan Seluruh Gaji untuk Bantu Korban Pandemi Covid-19
"Dan semua negara merebutkan untuk memperoleh alat-alat kesehatan yang dibutuhkan untuk penanganan Covid-19 dan untuk itu kita harus melihat kembali seluruh potensi sumber daya yang kita miliki di negara kita.
"Terutama industri dalam negeri kita untuk memproduksi alat-alat kesehatan untuk penanganan Covid-19 baik industri bahan baku obat, farmasi, APD, industri masker atau yang berkaitan dengan industri ventilator," jelasnya lagi.
