Presiden Joko Widodo Apresiasi Solusi Telemedik di Tengah Wabah Covid-19

- 13 April 2020, 15:35 WIB
 Presiden Joko Widodo atau Jokowi menggelar konferesi pers melalui telekonferensi video dari Istana Merdeka, Jakarta, Kamis, 9 April 2020.*
Presiden Joko Widodo atau Jokowi menggelar konferesi pers melalui telekonferensi video dari Istana Merdeka, Jakarta, Kamis, 9 April 2020.* /Biro Setpres RI/

PIKIRAN RAKYAT - Pelayanan medis jarak jauh menjadi pilihan lain di tengah wabah Covid-19 yang melanda Indonesia.

Namun begitu, Presiden Joko Widodo menyampaikan apresiasi dukungan terhadap layanan medis jarak jauh.

Presiden menilai, sarana telekomunikasi jarak jauh yang disebut sebagai "rumah sakit tanpa dinding" ini mampu ikut serta dalam upaya penanggulangan wabah Covid-19.

Baca Juga: Berikut 5 Aplikasi Terbaik untuk Menonton Film Bersama Teman Selama #DiRumahAja

"Saya menghargai ini, yang belum banyak diungkap kita punya rumah sakit tanpa dinding, telemedicine, ini akan sangat bagus untuk disampaikan," kata Presiden saat menyampaikan pengantar dalam Rapat Terbatas Laporan Tim Gugus Tugas Covid-19 melalui telekonferensi video dari Istana Merdeka pada Senin, 13 April 2020.

Menurutnya, ide teknologi medis jarak jauh itu berbeda dengan negara lain. Terlebih, tersedianya layanan telemedik tidak mengharuskan semua orang untuk pergi ke dokter, ke rumah sakit, atau ke puskesmas.

Baca Juga: Khawatir Ekonomi Semakin Buruk, India Berencana Mulai Lagi Manufaktur di Tengah Lockdown

"Ini beda kita dengan negara lain, tidak semua orang harus ke dokter, ke rumah sakit, ke puskesmas, tapi bisa lewat telemedicine," ungkap Presiden Jokowi dalam keterangan pers yang dikutip PikiranRakyat-Tasikmalaya.com melalui Kantor Berita Antara pada 13 April 2020

Lebih lanjut, Presiden mengatakan bahwa layanan konsultasi medis jarak jauh menggunakan sarana telekomunikasi juga mengurangi risiko penularan Covid-19 di kalangan petugas kesehatan.

Bahkan sejauh ini, di Indonesia sudah ada beberapa perusahaan aplikasi teknologi yang menyediakan layanan konsultasi medis jarak jauh bekerja sama dengan Kementerian Kesehatan.

Baca Juga: Tiongkok Perketat Pengawasan di Perbatasan Rusia, Khawatir akan Gelombang Kedua Covid-19

Adapun dengan berlangsungnya wabah Covid-19 membuat pengguna aplikasi layanan medis jarak jauh bertambah.

Semula pengguna aplikasi telemedik hanya sekitar empat juta, tetapi kini juga sudah bertambah menjadi 15 juta.

"Ini sangat bagus," kata Presiden.

Namun begitu, Presiden tetap meminta Menteri Kesehatan melakukan manajemen penanganan pasien Covid-19.

Baca Juga: Tiongkok Perketat Pengawasan di Perbatasan Rusia, Khawatir akan Gelombang Kedua Covid-19

Dalam arti lain, Menkes harus mulai melakukan pengaturan supaya tidak semua pasien harus masuk ke rumah sakit.

Dengan demikian, pasien yang tidak membutuhkan perawatan intensif bisa menjalani isolasi mandiri di rumah. Ini berlaku juga untuk pasien dengan gejala ringan hingga sedang, mereka dapat dibawa ke Rumah Sakit Darurat Covid-19 di Wisma Atlet Kemayoran Jakarta.

Halaman:

Editor: Tyas Siti Gantina

Sumber: Permenpan RB


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x