PR TASIKMALAYA - Baru-baru ini, mantan teroris 'Bom Bali' bernama Ali Imron melakukan perbincangan dengan Karni Ilyas terkait radikalisme di pesantren.
Ali Imron mengaku mempunyai pengalaman pesantren terkait radikalisme, yang tengah disoroti publik baru-baru ini.
Sementara itu, Karni Ilyas menanyakan terkait pengalaman Ali Imron tersebut soal target yang dimiliki oleh kelompok teroris.
"Apa memang ada target dari kelompok-kelompok teroris untuk mempengaruhi anak santrinya?" kata Karni Ilyas, dikutip PikiranRakyat-Tasikmalaya.com dari kanal YouTube Karni Ilyas Club yang diunggah pada 3 Februari 2022.
Baca Juga: Universitas di New York Buka Mata Kuliah Taylor Swift. Apa Saja Yang Dipelajari?
Kemudian, Ali Imron menjelaskan pandangannya bahwa ada dua kelompok teroris, yaitu Al-Qaeda dan ISIS.
"Nah, taruh lah contohnya sekarang kami, yang terlibat 'Bom Bali', ini afiliasinya ke Al-Qaeda," terangnya.
Hal ini, menurutnya apabila dilihat dalam konteks global sebagai kelompok teroris.
Selanjutnya, dirinya mengaku sejak dahulu sudah ada pesantren-pesantren yang diurus oleh mereka.