Soal Pemilu 2024, Fahri Hamzah: Pesta Rakyat Berubah Menjadi Pesta Parpol

- 3 Februari 2022, 15:28 WIB
Fahri Hamzah angkat suara terkait Pemilu 2024, dirinya menyinggung terkait pesta rakyat yang berubah menjadi pesta parpol.
Fahri Hamzah angkat suara terkait Pemilu 2024, dirinya menyinggung terkait pesta rakyat yang berubah menjadi pesta parpol. /Instagram/@fahrihamzah/

PR TASIKMALAYA - Wakil Ketua Partai Gelora, Fahri Hamzah menyoroti pemilihan umum (Pemilu) 2024.

Diketahui Pemilu 2024 akan diselenggarakan pada 14 Februari 2024 dan Pilkada pada 27 November 2024.

Fahri Hamzah menyampaikan bahwa ditetapkanya tanggal Pemilu itu masih menyisakan waktu untuk memperbaiki proses pemilu 2024 nanti.

Menurut Fahri Hamzah perbaikan Pemilu 2024 sebagai upaya memperbaiki hal yang salah pada pemilu sebelumnya.

Baca Juga: Remaja Pria ini Bunuh Bayi Baru Lahir dan Ibunya, Begini Kronologinya

Salah satunya yang menjadi perhatian Fahri Hamzah adalah terkait presidential treshold atau ambang batas pencalonan presiden dan wakil presiden.

Ia menilai bahwa aturan ambang batas tersebut justru membuat kecurangan dalam pemilu terjadi seperti jual beli suara pemilih.

Selain itu, ia juga menyinggu terkait pemilu seharusnya jadi pesta rakyat bukan justru menjadi pesta partai politik (parpol).

Baca Juga: Pendaftaran KIP Kuliah 2022 Dibuka, Inilah Data Persyaratan yang Harus Disiapkan

Hal tersebut disampaikannya melalui cuitan di akun Twitter-nya @Fahrihamzah pada Rabu, 2 Februari 2022.

"Tadi saya mengatakan dalam Talk Show #GeloraTV bahwa energi kita sebagai bangsa sekarang yang kita Arahkan kepada jadwal Pemilu 2024 yang sudah disepakati 14 Februari dan Pilkada 27 November. Tapi sisa waktu yang ada kita pakai untuk memperbaiki pemilu agar ada harapan," cuitnya seperti dikutip PikiranRakyat-Tasikmalaya.com.

"Jika tak diperbaiki maka apa yang sudah salah akan salah kembali; treshold membuat jual beli tiket dan suara. sementara pesta rakyat berubah menjadi pesta parpol," sambungnya.

Baca Juga: Nathalie Holshcer Marahi Anton karena Bayinya Pipis di Sofa Aurel, Ternyata Sosok ini Beri Kejutan

Lebih jauh, Wakil Ketua Partai Gelora itupun menyinggung soal Pemilu serempak 2019 yang memakan korban meninggal.

Namun, banyaknya korban meninggal tersebut yang paling menyakitkan menurutnya nasib Indonesia tidak berubah

"Pemilu serempak ciptakan korban nyawa dan ribuan orang sakit. Dan yang paling menyedihkan adalah nasib tak berubah," tutur Fahri Hamzah.

Baca Juga: Minta Masyarakat Tak Resah dengan Pesantren Terafiliasi Terorisme, Ali Imron: Tetapi Faktanya Memang Begitu

Dalam cuitannya itu, Fahri Hamzah juga mengungkapkan bahwa parpol telah melakukan pembajakan terhadap demokrasi rakyat.

Bahkan menurutnya, cara partai politik membajak kedaulatan rakyat semakin kasar.

Namun, untuk memahami pembajakan kedaulatan rakyat tidak akan mudah karena perlu ilmu untuk memahaminya.

Baca Juga: Pesawat Susi Air Dikeluarkan Paksa, Susi Pudjiastuti Heran Perpanjangan Sewa Hanggar Kerap Ditolak

"Mungkin saja rakyat tidak sadar bahwa hak-haknya telah dibajak, karena memang sekasar-kasarnya partai politik membajak daulat rakyat tetap saja perlu ilmu untuk memahaminya: pembajakan ini sistematis, dan kadang parpol juga tidak sadar bahwa mereka sedang dalam masalah besar," ujarnya.

Cuitan Fahri Hamzah.
Cuitan Fahri Hamzah.

"Coba perhatikan: parpol makin jadi milik pribadi, keluarga dan kelompok, uang semakin penting dibandingkan ide, tiket makin marak dan mahal, politik uang makin merajalela, partai menjelma menjadi alat kekuasaan bukan lembaga pemikiran, dan banyak lagi masalah mereka," pungkasnya.***

Editor: Ghassan Faikar Dedi

Sumber: Twitter @Fahrihamzah


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah