Baca Juga: Simak! Berikut Ciri-Ciri dari Orang yang Introvert: Salah Satunya Tidak Populer
Menurutnya, kehidupan masyarakat Kalimantan masih jauh dari yang seharusnya didapatkan, dari sumber daya alam yang dimiliki pulau tersebut.
"Seharusnya, saudara-saudara saya, warga masyarakat penduduk Kalimantan, jauh lebih sejahtera daripada kami di Jakarta, di Pulau Jawa," ujar Edy Mulyadi.
Pihaknya mengungkapkan, musuhnya bukan penduduk Kalimantan dan suku-suku yang ada di sana, terkait kasus ujaran kebencian tersebut.
"Musuh saya adalah ketidakadilan dan siapa pun pelakunya, yang hari-hari ini dilakonkan para oligarki, melalui tangan-tangan pejabat publik," kata YouTuber itu.
Baca Juga: Setelah Edy Mulyadi, Ruhut Sitompul Kini Minta Listyo Sigit Tangkap Nicho Silalahi: Memalukan
Selain itu menurutnya, dirinya dibidik bukan karena kasus ujaran kebencian Kalimantan, namun oleh sikap kritisnya pada kebijakan pemerintah seperti RUU Omnibuslaw, RUU Minerba dan revisi KPK.
"Itu saya kritisi semua, dan jadi bahan inceran karena podcast-podcast saya sebagai orang FNN, dianggap mengganggu kepentingan para oligarki," lanjutnya.
Sebagai informasi, Edy Mulyadi ditetapkan menjadi tersangka dan dilakukan penahanan terkait kasus ujaran kebencian Kalimantan, usai pemeriksaan kedua sebagai saksi pada Senin, 31 Januari 2022 lalu.***