Bahkan Dedi Mulyadi mengaku bahwa banyak orang Jakarta yang berbicara tidak menggunakan bahasa Indonesia.
"Ngomong Jawa di tanah Jawa boleh, yang tidak boleh ngomong Jawa di tanah Minang, betul," jelasnya.
"Dan begini ya Mang ya, kalau ngomong orang-orang pintar di Jakarta juga ngomongnya bukan bahasa Indonesia," sambungnya.
Diungkapkan Dedi Mulyadi bahwa banyak orang yang berkata justru tidak para petinggi menggunakan bahasa yang dipahami oleh rakyatnya.
Baca Juga: Ibu Kota Negara 'Nusantara' Akan Miliki Jaringan 5G, Kominfo: Penerapan Smart City di IKN
"Banyak bahasa yang tidak dimengerti oleh rakyat," ungkapnya.
"Contohnya begini, Mang Kusnadi itu orangnya tidak bisa membaca fenomena hidup," sambungnya.
Bahkan sebagai contoh, Dedi Mulyadi menggunakan kata-kata yang jarang dipergunakan oleh masyarakat luas.
"Tidak bisa membaca fenomena hidup, padahal fenomena itu harus diartikulasikan. Setelah diartikulasikan harus dikontekstualisasikan," ujarnya.
Baca Juga: Apa Peran Gaspard Ulliel dalam Serial Marvel 'Moon Knight'?