Network
PR TASIKMALAYA - Baru-baru ini viral mengenai seorang pria yang menendang sesajen.
Kejadian sesajen yang ditendang oleh seorang pria tersebut terjadi di Gunung Semeru.
Menyinggung terkait sesajen, Quraish Shihab yang menjadi pendiri pusat studi Al-Qur'an pun angkat bicara.
Quraish Shihab menjelaskan bahwa pemberian sesajen tersebut bisa bermacam-macam motifnya.
Baca Juga: Wasekjen PA 212 Bocorkan Kiprah Ferdinand Hutahaean, Novel Bamukmin: Terus Terang Teman Lama
Dikutip PikiranRakyat-Tasikmalaya.com dari video di kanal YouTube Najwa Shihab yang dibagikan pada 14 Januari 2022, Quraish Shihab menerangkan bahwa prinsip manusia seharusnya selalu diarahkan kepada Tuhan.
"Prinsipnya begini, kita segala kegiatan kita, hendaknya diarahkan kepada Tuhan," ujarnya.
"Bermohon, kita hendaknya bermohon kepada Tuhan," sambungnya.
Dijelaskan oleh Quraish Shihab bahwa bermohon kepada manusia bisa dilakukan setelah bermohon kepada Tuhan.
Baca Juga: Bandung BJB Tandamata Harus Akui Keunggulan Gresik Petrokimia di Laga Kedua Proliga 2022
"Kalau Anda bermohon kepada manusia, sebelum bermohon kepada manusia bermohon dulu kepada Tuhan," jelasnya.
"Agar Tuhan memberikan kepada manusia ini untuk memenuhi permintaan Anda," sambungnya.
Ayah dari Najwa Shihab tersebut bahwa persembahan atau sesajen bisa bermacam-macam motifnya.
"Apa yang dipersembahkan kepada sesuatu itu bisa bermacam-macam motifnya. Bisa jadi saya mempersembahkan sesuatu, katakanlah ke laut supaya ikan bisa makan" ungkapnya.
Baca Juga: Tes Kepribadian: Pasangan Mana yang Kamu Sukai? Temukan Cara agar Hubunganmu Jadi Lebih Romantis
"Saya berikan ke hutan supaya kera bisa makan, itu sesuatu yang baik-baik saja. Saya tidak kaitkan dengan bahwa kera bisa memenuhi keinginan saya," sambungnya.
Quraish Shihab pun menjelaskan perbedaan dengan sesajen yang meminta sebuah keinginan.
"Adalagi kita menyerahkan sesuatu yang kita namai sesaji atau sesajen," ujarnya.
"Itu dengan keyakinan bahwa inilah yang membantu saya mencapai itu," sambungnya.
Dijelaskan oleh Quraish Shihab bahwa pemberian sesuatu bisa kembali kepada niat masing-masing orang yang memberikannya.
"Potong kepala kerbau supaya tidak diganggu jin dalam pembangunan, itu tidak," jelasnya.
"Tetapi kalau Anda menyembelih kerbau, menyembelih sapi untuk Anda sedekahkan dan makan bersama. Tidak ada masalah," pungkasnya.***
