Sementara menurut Rocky Gerung, sekitar 22 juta orang mungkin data setahun dua tahun lalu.
Apalagi hari ini menurutnya, setelah pandemi harga bahan pokok naik dan tidak bisa dibeli orang miskin.
"Kita bikin saja ekstrapolasi 20 juta orang sebelum covid 19 apalagi setelah covid apalagi setelah harga, harga naik dan bahan pokok tidak bisa dicapai oleh keluarga miskin," ujarnya.
Dia juga menambahkan, riset ini adalah salah satu standar untuk mengevaluasi pemerintah yang gagal memberikan makan pada rakyat.
Baca Juga: Naufal Samudra Pernah Ditangkap Pakai Ganja Sintesis dalam Vape, Polisi: Masih..
"Kelaparan kronis ini istilah yang sudah lama berlangsung dan kalau di bilang 23 juta orang ya sejarah presiden Jokowi segitu," ungkapnya.
Selama kita masih terpukau dengan statistik pemerintah maka menurutnya kita lupa bahwa hal yang ril itu ada dalam cakupan riset lembaga-lembaga dunia.
"22 itu menerangkan bahwa Presiden Jokowi gagal memenuhi perintah konstitusi, yaitu sejahterakan rakyat," pungkas Rocky Gerung.***