Wacana Pemulangan 600 WNI Eks ISIS: Menlu Retno Marsudi Dahulukan Verifikasi, PBNU Sebut Mengganggu

- 11 Februari 2020, 13:52 WIB
ILUSTRASI ISIS.*
ILUSTRASI ISIS.* /REUTERS/

Satu di antaranya berpendapat bahwa deradikalisasi untuk WNI eks ISIS tersebut patut dicoba.

Seperti Dikutip Pikiran-Rakyat.com dari Kantor Berita Antara, Menteri Luar Negeri, Retno Marsudi mengungkap pihaknya akan melakukan verifikasi data guna memastikan berita yang beredar sekarang mengenai kondisi 660 WNI eks ISIS di Negara Timur Tengah.

Baca Juga: Kisah Korban Viral di Twitter, Polisi Ciduk Sopir Taksi Online yang Berusaha Culik Penumpang Wanita

“Posisi kami sejauh ini akan melakukan pendataan terlebih dahulu, karena data yang kami terima banyak sekali yang simpang siur jadi kami ingin memverifikasi,” kata Retno Marsudi ditemui awak media di gedung Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU), Jakarta, pada Selasa 11 Februari 2020.

Kedatangan Menlu ke PBNU ditujukan untuk berkonsultasi dan meminta pandangan salah satu Ormas Islam terbesar Indonesia itu terkait wacana pemulangan kombatan eks ISIS.

Dalam pertemuan tersebut, Ketua PBNU Prof Dr KH Said Aqil Siroj menyatakan penolakannya terhadap wacana pemulangan kombatan eks ISIS.

Baca Juga: Kisah di Balik Trendingnya #SaveBabi di Media Sosial, dari Wabah Penyakit hingga Salah Paham

Sikap PBNU itu didasarkan pada fakta bahwa para WNI yang bergabung dengan ISIS telah membakar paspor mereka yang berarti mereka dengan kemauan sendiri telah melepaskan kewarganegaraan mereka.

“Kenapa kita harus bicara pemulangan 600 orang kalau itu akan mengganggu ketenangan (dan) kenyamanan 260 juta warga Indonesia,” kata Said Aqil.

Sebelumnya, muncul wacana untuk mengembalikan WNI yang pernah bergabung dengan ISIS dan sekarang tinggal di kamp-kamp penampungan yang di Suriah.

Halaman:

Editor: Gugum Rachmat Gumilar

Sumber: Permenpan RB


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x