PIKIRAN RAKYAT - Pusat Sains dan Teknologi Atmosfer (PTSA) - LAPAN mengembangkan dua produk penelitian untuk mengantisipasi banjir di Indonesia.
Produk tersebut berupa dua satelit yang dinamakan dengan Satelit Disaster Early Warning System (SADEWA) dan SANTANU.
SADEWA merupakan aplikasi berbasis web yang terdiri dari sistem pemantauan atmosfer berbasis satelit Himawari-8, sistem prediksi atmosfer berbasis model WRF, dan sistem peringatan dini hujan ekstrem.
Baca Juga: Gunung Taal di Filipina Erupsi, 170 Mahasiswa asal Indonesia akan Dievakuasi
Aplikasi ini berfungsi untuk memantau kondisi atmosfer secara real time, memprediksi kemungkinan terjadinya hujan ekstrem, dan memberikan informasi peringatan dini kepada pihak-pihak yang terkait dengan penanggulangan bencana.
Sedangkan SATANU merupakan satelit dengan berbasis radar yang dapat memantau hujan hingga radius kurang lebih 44 km.
Aplikasi ini dapat menampilkan lokasi yang tengah diguyur hujan, dan dapat diakses oleh publik, serta diterapkan di kantor-kantor milik LAPAN.
Dalam SATANU, diperlihatkan tampilan kondisi hujan hingga radius 40 km dari lokasi radar, serta menampilkan peta yang bisa diperbesar dan lebih detail, termasuk kondisi perubahan hujan per 2 menit.
Baca Juga: Setelah UEA, Indonesia juga Jalin Kerja Sama di Bidang Pendidikan TI dengan Armenia