Network
PR TASIKMALAYA - Aktivitas Gunung Semeru memang membuat banyak orang merasa kaget lantaran tiba-tiba erupsi hingga meletus.
Kepala Pusat Data Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB yakni Abdul Muhari pun memberikan update terbaru terkait korban dari erupsi Gunung Merapi.
Tak hanya memberitahu jumlah korban meninggal, Abdul Muhari juga mengungkapkan banyaknya masyarakat yang terdampak oleh erupsi Gunung Merapi.
Abdul Muhari menjelaskan adanya ribuan warga yang terdampak debu vulkanik dan tersebar pada 8 kecamatan atas erupsinya Gunung Semeru.
Baca Juga: Dokter Bedah Austria Didenda usai Salah Amputasi Kaki Pasien: Saya Tidak Tahu
Dikutip PikiranRakyat-Tasikmalaya.com dari kanal YouTube RCTI - INFOTAINMENT yang dibagikan pada 6 Desember 2021, Abdul Muhari yang menjadi Kepala Pusat Data Informasi dan komunikasi Kebencanaan BNPB mengakui adanya korban atas erupsi Gunung Semeru.
Korban meninggal yang diungkapkan oleh Abdul Muhari atas erupsi Gunung Semeru telah mencapai belasan orang
"Korban meninggal dunia terdata hingga saat ini," ujarnya.
"Berjumlah 14 orang," tuturnya.
Baca Juga: Perkembangan Terkini Situasi Gunung Semeru Pasca Erupsi, BNPB Terus Perbarui Data
Abdul Muhari tak hanya mengungkap jumlah korban meninggal, tetapi juga mengungkap korban luka berat dari erupsi Gunung Semeru.
"Kemudian untuk perkembangan data korban luka berat," tuturnya.
"Dengan total korban luka berat 35 orang," ucapnya.
Diungkapkan oleh Abdul Muhari bahwa erupsi Gunung Semeru pun menimbulkan korban luka ringan.
Baca Juga: 5 Hal Penting yang Perlu Diperhatikan Saat Mengemudikan Mobil Demi Terhindar dari Kecelakaan
"Adapun untuk luka ringan itu berjumlah 56 orang," ungkapnya.
Abdul Muhari menerangkan bahwa ribuan warga pun menjadi korban dari bencana hujan abu vulkanik yang terjadi akibat letusan Gunung Semeru.
"Jumlah masyarakat yang terdampak baik itu awan panas guguran di dua kecamatan," ujarnya.
"Kemudian masyarakat terdampak debu vulkanik di 8 kecamatan itu total 5205 dengan 1300 orang di pengungsian," ujarnya.***
