PR TASIKMALAYA – Politikus Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Tifatul Sembiring baru-baru ini memberikan tanggapannya soal Garuda.
Tanggapan Tifatul Sembiring ini terkait utang BUMN Garuda yang dinilainya terus membengkak.
Dalam akun twitternya, Tifatul Sembiring memberikan penjelasannya lebih lanjut terkait apa yang sebaiknya Garuda lakukan.
Dikutip PikiranRakyat-Tasikmalaya.com dari Twitter @tifsembiring, politikus PKS ini memberikan tanggapan terkait apa yang dilakukan oleh Garuda saat ini.
Baca Juga: Anak Nia Daniaty Kembali Dilaporkan atas Kasus Investasi Pulsa Bodong, Total Kerugian Rp250 Juta!
Seperti yang diketahui, Garuda di bawah kepemimpinan Irfan Setiaputra sedang berusaha untuk membuat maskapai plat merah tersebut selamat dari kebangkrutan.
Di antaranya adalah dengan strategi bisnis, pengajuan pinjaman, pengurangan karyawan dan pesawat, serta strategi bisnis Garuda ke depannya.
Akan tetapi meskipun ada upaya-upaya tersebut, Tifatul Sembiring menganggap Garuda masih terus mengalami kerugian.
Garuda menurut Tifatul Sembiring setiap tahunnya akan meminta APBN melalui Penyertaan Modal Negara (PMN) dengan nominal yang cukup besar.
Baca Juga: Idol KPop Song Mino WINNER Siap untuk Comeback Solo
Bahkan tahun 2019, diketahui alokasi PMN untuk Garuda pun di angka lebih dari Rp8 triliun.
“Mas, utang Garuda Rp140 Triliun. Tiap tahun minta APBN via PMN, besar-besaran. Tahun 2019 saja alokasi PMN untuk Garuda lebih Rp8 Triliun,” cuit Tifatul Sembiring di akun twitternya.
Menurutnya, saat ini pihak terkait seharusnya lebih realistis menyikapi keadaan yang terjadi saat ini.
Dalam bisnis, tentunya hal itu harus menggunakan perhitungan bisnis.
Baca Juga: Kasus Covid-19 Menurun, Menko PMK Muhadjir Effendy Imbau Masyarakat Tetap Taat Prokes
“Udah, realistis saja, bisnis pakai hitungan bisnis. Udah lebih 10 tahun diberi waktu, rugi terus. JAL aja dijual kok,” tulis akun twitter Tifatul Sembiring.
Dalam kolom komentarnya, Tifatul Sembiring menambahkan bahwa pengeluaran untuk Garuda membutuhkan banyak dana.
Hanya saja Garuda terus alami kerugian, bahkan banyak kasus-kasus korupsi yang mengakibatkan rugi triliunan.
Baca Juga: Peng Shuai Terlihat Hadiri Turnamen Tenis dalam Foto yang Dirilis Tiongkok, WTA Sebut Tidak Cukup
“Costly Mas, saya termasuk bangga dengan Garuda, dulu selalu mengutamakan kalau naik pesawat.
"Tapi rugi terus, kasus-kasus korupsi, rugi triliunan, sedang rakyat cari makan susah. Kalau pertimabngan jangka panjang, diswastakan saja,” cuit Tifatul Sembiring.***