PR TASIKMALAYA - Politisi Partai Keadilan Sejahtera (PKS), Tifatul Sembiring berikan peringatan kepada Prabowo Subianto yang nampak berbincang dengan utusan Israel.
Diketahui, Menteri Pertahanan (Menhan) Prabowo sempat perbincangan kecil dengan Itay Tagner (utusan Israel) di sela-sela konferensi dialog Manama tahunan Bahrain.
Karena itulah, Tifatul Sembiring memberikan peringatan jika memang adanya normalisasi dengan Israel yang dilakukan oleh Menhan Prabowo Subianto.
Menurut Tifatul Sembiring karena normalisasi dengan Israel sama saja menyetujui penjajahan Israel atas Palestina.
Baca Juga: Peniel BTOB Akui Berteman dengan Semua Mantan Pacarnya, Ini Alasannya!
"Hati-hati dikadalin," tulis Tifatul Sembiring sebagaimana yang dikutip PikiranRakyat-Tasikmalaya.com dari akun Twitter @tifsembiring yang diunggah pada 21 November 2021.
Tifatul Sembiring pun dengan tegas mengatakan bahwa hal tersebut bisa dikatakan sebagai melawan pembukaan UUD 1945.
"Normalisasi dengan Israel = mengakui negara Israel, artinya menyetujui status penjajahan Israel atas Palestina," tulis Tifatul Sembiring.
Baca Juga: Kejar Target, Hong Kong Setujui Anak 3-17 Tahun Bisa Disuntik Vaksin Covid-19
"Setuju penjajah, artinya melawan Pembukaan UUD 1945," tambahnya.
Perihal pertemuan antara utusan Israel, Itay Tagner dan Prabowo Subianto terjadi ketika Dialog Manama tahunan Bahrain.
Dari pejabat Amerika Serikat sendiri mengatakan kepada The Times of Israel bahwa pemerintahan Donald Trump berhasil mengajak Indonesia.
Sehingga membuat Indonesia menjadi negara Muslim yang menormalisasi hubungan dengan Israel.
Bukan hanya Indonesia, para pejabat Amerika Serikat menyebutkan negara Mauritania juga.
Namun, Presiden Indonesia Joko Widodo atau yang akrab disebut Jokowi mengatakan dengan tegas bahwa normalisasi Israel tidak pernah terjadi.
Presiden Jokowi mengatakan bahwa negara Indonesia tidak akan menormalisasi hubungan dengan Israel hingga Palestina dibebaskan.
Karena pada dasarnya Negara Indonesia kerap membantu negara Palestina ketika sedang konflik dengan Israel.
Dan salah satu negara Muslim yang menolak untuk melakukan normalisasi dengan Israel.***