Hari santri nasional 2021 mengambil tema ‘Hari Santri; Santri Siaga Jiwa Raga’. Hal ini tidak terlepas dari konteks pandemi Covid-19 yang masih melanda negeri ini.
Selain Menteri Agama, Wakil Menteri Agama (Wamenag) Zainut Tauhid mengatakan bahwa santri di abad 21 ini harus melek literasi digital.
Menurutnya, tantangan santri di abad 21 ini lebih kompleks. Mulai dari isu sosial kemasyarakatan, lingkungan, politik, ekonomi, dan kebangsaan yang lebih rumit.
“Santri abad ke-21 harus memiliki keterampilan literasi digital, di samping literasi baca-tulis, literasi numerasi, literasi sains, literasi finansial, serta literasi budaya dan kewargaan,” kata Wamenag Zainut Tauhid pada 21 Oktober 2021, dikutip dari Kemenag.
Wamenag Zainut Tauhid mengatakan dunia sedang mengalami perubahan besar. Segala bidang kehidupan sudah mengalami digitalisasi, virtualisasi, hingga otomatisasi.
“Revolusi digital diperkirakan akan menghilangkan 800 juta lapangan pekerjaan di seluruh dunia, yang diestimasi terjadi sampai tahun 2030 karena digantikan oleh mesin,” ucapnya.
“Hal ini bisa menjadi ancaman dunia termasuk bagi Indonesia sebagai negara yang memiliki angkatan kerja dan angka pengangguran yang cukup tinggi,” ujar Wamenag Zainut Tauhid.
Tidak terkecuali para santri harus melek teknologi dan memiliki pemahaman mumpuni untuk menerjang arus globalisasi ini kata Wamenag Zainut Tauhid.***