PR TASIKMALAYA - Staf Khusus Presiden RI Bidang Komunikasi, Fadjroel Rachman, menanggapi cuitan tokoh Nahdlatul Ulama (NU), Nadirsyah Hosen, atau yang biasa disapa Gus Nadir.
Dalam cuitan yang dikomentari Fadjroel Rachman, Gus Nadir membahas berita tentang kudeta presiden di Guinea, sebuah negara di Afrika Barat.
Gus Nadir diduga menyangkut pautkan kudeta tersebut dengan rencana tiga periode Presiden Joko Widodo (Jokowi), yang disangkal Fadjroel Rachman.
Dikutip PikiranRakyat-Tasikmalaya.com dari Twitter @na_dirs, cuitan itu diunggah Gus Nadir pada hari Senin, 6 September 2021.
"Ada sebuah negara yang mengamandemen Konstitusi sehingga Presidennya bisa lanjut 3 periode," tulis Gus Nadir merujuk Guinea.
"Namun baru saja Militer melakukan kudeta," sambungnya.
Baca Juga: Jelang Masuk Sekolah Secara Tatap Muka, Kuba Jadi Negara Pertama yang Vaksinasi Anak Balita
Menurutnya, ada pelajaran penting yang bisa dipetik dari peristiwa itu, yakni bahwa dengan membuka kotak kekuasaan yang sudah ditutup untuk dua periode, yang lain pun bisa membuka kotaknya masing-masing.