Media Asing Melihat ‘Bencana’ Baru Dampak dari Darurat Covid-19 di Indonesia

- 30 Juni 2021, 16:25 WIB
Media pemberitaan internasional Reuters melihat langkanya persediaan tabung oksigen di Indonesia sebagai ‘bencana’ baru dampak dari Covid-19.
Media pemberitaan internasional Reuters melihat langkanya persediaan tabung oksigen di Indonesia sebagai ‘bencana’ baru dampak dari Covid-19. //REUTERS/Willy Kurniawan

PR TASIKMALAYA – Kantor berita internasional Reuters di tanggal 29 Juni 2021 kemarin memberitakan soal ‘bencana’ baru sebagai dampak dari darurat Covid-19 di Indonesia.

‘Bencana’ baru yang dimaksud tak lain adalah langkanya ketersediaan tabung oksigen di Indonesia.

Menurut laporan Reuters sebagaimana dilansir PikiranRakyat-Tasikmalaya.com, para penjual tabung oksigen kehabisan stok per hari Selasa kemarin.

Baca Juga: Amati Konten Rizky Billar dan Lesti Kejora, Poppy Amalya: Sopan Santun dengan Orang Tua dan Lingkungan

Langkanya tabung oksigen membuat harga penjualannya melambung tinggi.

Di DKI Jakarta, ibu kota Indonesia, harga tabung oksigen yang semula hanya Rp726 ribu naik menjadi Rp2 juta.

Bencana langka pasokan tabung oksigen ini diduga sebagai akibat dari terlalu banyaknya pasien Covid-19 di Jakarta.

Baca Juga: IFRC Sebut Kondisi dan Situasi Covid-19 di Indonesia yang Mengkhawatirkan

Sehingga tidak ada cukup kamar rawat inap di rumah sakit.

Alhasil, pasien positif Covid-19 pun terpaksa dirawat di rumah dan mengandalkan tabung oksigen pribadi.

Menurut Dinkes DKI Jakarta Sulung Mulia Putra, daya tampung rumah sakit yang tidak bisa menerima pasien Covid-19 hanya bersifat sementara.

Baca Juga: Cinta atau Hanya Sayang? Psikolog Ungkap Perasaan Rizky Billar yang Sesungguhnya Kepada Lesti Kejora

Dan saat ini pihak kepolisian, Dinas Perumahan dan Kawasan Pemukiman, Pertanahan, dan Pertamanan (Dispertasih), serta Palang Merah Indonesia (PMI) sedang silih bahu-membahu untuk mengantarkan stok tabung oksigen bagi mereka yang membutuhkan di daerah Jakarta.

Langkanya persediaan tabung oksigen di Indonesia juga makin diperparah oleh masuknya Covid-19 varian Delta.

“Setiap hari kita melihat varian Delta ini mendorong Indonesia makin terperosok ke dalam jurang Covid-19,” jelas Jan Gelfand, kepala Internasional Federation of Red Cross and Red Crescent Societies (IFRC) untuk Indonesia.

Baca Juga: Ungkap Harga Operasi Hidung yang Dilakukan, Ivan Gunawan: Mahal, Pake Kuping

Untuk menangani wabah Covid-19 di Indonesia yang makin ganas, Menteri Luar Negeri Retno Marsudi mengatakan di hari Selasa, 29 Juni 2021, bahwa negara Jepang akan membantu.

Di bulan Juli nanti, Jepang dilaporkan akan mengirimkan dua juta dosis vaksin AstraZeneca ke tanah air.

Berdasarkan target pemerintah, sebanyak 181,5 juta dari sekitar 270 juta warga Indonesia akan selesai divaksin per bulan Januari 2022.

Baca Juga: Di hadapan Denise Chariesta, Iis Dahlia Layangkan Kritik untuk Lagu ‘Gila’: Nggak Enak!

Sementara itu di hari Selasa, 29 Juni 2021, ada sebanyak 20.467 kasus baru Covid-19 di Indonesia.

Dengan 463 dilaporkan meninggal.

Angka ini menambah jumlah kasus positif Covid-19 di Indonesia hingga sebanyak 2.156.465 dan 58.024 meninggal per hari Selasa, 29 Juni 2021.***

Editor: Linda Agnesia

Sumber: REUTERS


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah